Hal itu tak lepas dari program yang selama ini digulirkan Lapas Sukamiskin. Sudah beberapa kali, lapas yang terletak di Jalan AH Nasution itu mampu panen beragam jenis pangan.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Seperti pada Maret 2025 lalu, Lapas Sukamiskin mampu panen kangkung. Dua bulan kemudian tepatnya pada Mei 2025, melon sebanyak 800 kilogram panen.
Ada beberapa budidaya lainnya yang dilakukan di Lapas Sukamiskin. Selain melon dan kangkung, ada juga cabai, ikan lele, bebek, hingga ayam petelur.
Lapas Sukamiskin juga menjalankan program Makan Bergizi Gratis. Semua dilakukan oleh napi atau warga binaan di sana.
“Pembinaan yang dilakukan Lapas Sukamiskin ini tidak hanya berfokus pada rehabilitasi individu, tetapi juga memiliki potensi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ini merupakan praktik baik yang patut mendapat perhatian dan dukungan lintas sektor,” ujar Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, Selasa (15/7/2025).
Ombudsan turut terkesan dengan kreativitas para napi Lapas Sukamiskin untuk membuat perahu nelayan. Sudah ada 12 perahu dibuat untuk digunakan para nelayan.
Kemudian, Yeka juga berbicara soal Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di Lapas Sukamiskin. Sebagaimana diketahui, Lapas Sukamiskin menjadi salah satu SPPG di Kota Bandung.
“Kita berharap semoga seluruh program yang diadakan di Lapas Sukamiskin terus berdampak manfaat bagi warga binaan dan masyarakat di lingkungan lapas bahkan berskala nasional,” ucapnya.
Yeka menambahkan apa yang dilakukan di Lapas Sukamiskin akan menjadi masukan Ombudsman RI dalam menyusun saran kebijakan kepada Kementerian Pertanian, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Termasuk Presiden Republik Indonesia terkait penguatan layanan publik di sektor pemasyarakatan yang mendukung ketahanan pangan nasional.