Pelukan Terakhir Kokom di Punggung Suami Saat Lewati Jalan Rusak - Giok4D

Posted on

Kondisi jalan rusak lagi-lagi merenggut nyawa di Jawa Barat. Seorang wanita meninggal dunia dalam perjalanan setelah sebelumnya diikat di atas motor untuk melewati jalan rusak.

Kejadian pilu ini terjadi di Tasikmalaya. Pengalaman buruk itu dialami Agus yang merupakan warga pelosok di Tasikmalaya.

Untuk sampai ke klinik yang dituju Agus harus mengikat tubuh istrinya Kokom dengan menggunakan kain ke tubuhnya. Tubuh Kokom diikat karena dikhawatirkan terjatuh. Motor yang dikendarai Agus harus berjalan pelan karena kondisi jalan masih dibalut tanah berlumpur.

Namun, nahasnya sebelum sempat mendapat perawatan, Kokom meninggal di perjalanan. Tak ada ambulans, tak ada mobil siaga. Bahkan jenazah Kokom pun akhirnya ditandu warga dan dibawa pulang dengan pikap terbuka.

Kejadian ini viral hingga potongan-potongan video peristiwa ini menyebar di media sosial. Video yang berisikan jeritan warga di pelosok Tasikmalaya yang tak kunjung tersentuh infrastruktur layak itu dibagikan kembali oleh warganet.

“Pak Dedi, pak Dedi, Pak Dedi desanya tak punya mobil siaga, jalannya rusak,” kata salah seorang warga di dalam video tersebut, seperti dilihat infojabar Kamis (5/6) siang.

Dari hasil penelusuran infoJabar, jenazah yang ditandu dan dibawa menggunakan bak terbuka merupakan warga Kampung Ciamtayan, Desa Campakasari, Kecamatan Bojonggambir Kabupaten Tasikmalaya.

Dari informasi yang diterima, awalnya Kokom akan berobat menuju klinik di Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah. Namun di perjalanan, Kokom dinyatakan meninggal dunia.

“Di jalan istri saya minta air, loh kok kenapa istri saya kayak gini panas dingin. Saya berhenti di Ciheras sudah enggak ada istri saya meninggal kemudian dibawa ke klinik swasta,” kata Agus Suami Almarhum ditemui media di rumahnya.

Menurut Agus, tidak membawa istrinya menggunakan mobil karena kondisi jalan tidak memungkinkan. Jalan milik Kabupaten Tasikmalaya ini rusak parah hingga sulit dilalui kendaraan roda empat.

Agus memutuskan menggunakan motor membawa istrinya menuju klinik untuk diobati. Sang istri diikat di bagian punggungnya agar tidak jatuh.

“Tadinya istri saya sakit, keadaan jalan gak memungkinkan bawa roda empat, saya kepaksa bawa motor. Di motor bawa istri diikat pakai kain. Supaya tertolong saya gak ngobrol ke desa, berhubung jalan darurat saya bawa aja pakai motor, tahunya gak tertolong,” ungkap Agus.

Kokom dipastikan meninggal dunia oleh tenaga medis di sebuah klinik swasta. Sebelum dibawa berobat, Kokom mengeluh lemas disertai demam.

“Istri saya sehat awalnya tapi malam ngeluh panas dan lemas. Akhirnya meninggal,” ucap Agus.

Jasad almarhum sempat dibawa menggunakan ambulans. Namun lagi-lagi jalanan rusak menyulitkan ambulans lewat. Alhasil, warga Tasik ini harus memutar lewat jalanan Kabupaten Garut.

Persoalan belum usai, ambulans harus terhenti karena jembatan gantung penghubung Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, tidak bisa dilintasi kendaraan. Jenazah Kokom ditandu warga melintasi jembatan gantung. Setelah itu, jasad korban dibawa menggunakan pikap menuju rumah duka.

“Yang saya tahu jalan dari dulu koral, tapi sejak sembilan tahun alhamdulillah jalan belum ada yang mulus. Susah jadinya ini jalan kabupaten,” kata Agus.

Kejadian ini membetot perhatian wakil rakyat. Cecep Nuryakin, Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Tasikmalaya meminta agar Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera memperbaiki infrastruktur.

“Saya prihatin dan belasungkawa sedalam-dalamnya. Dari awal kami minta pemerintah supaya segera membenahi infrastruktur agar cerita orang sakit kayak gini tidak terulang,” kata Cecep Nur Yakin.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Menanggapi kejadian ini, Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin yang baru dilantik mengaku prihatin dengan kejadian ini. Dia menyampaikan bela sungkawa serta akan memberikan bantuan melalui Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya.

“Kami sebagai Bupati Tasikmalaya tentu berbela sungkawa atas kejadian ini. Saya akan perintahkan BPBD dan Dinas Sosial membantu keluarga,” kata Cecep.

Cecep memastikan jika pihaknya akan fokus pada pembangunan infrastruktur jalan, pendidikan dan kesehatan.

“Saya komitmen nanti urusan infrastruktur akan jadi prioritas supaya hal ini tidak terjadi lagi,” ujar Cecep.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *