Rombongan Kompolnas melakukan kunjungan ke Mapolda Jawa Barat untuk melihat langsung cara kerja dan pelayanan yang dilakukan jajaran kepolisian Jawa Barat. Kedatangan tim Kompolnas Award ini disambut hangat Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan di Aula Herman Sudjanadiwirja. Dalam kunjungan ini, hadir sejumlah pihak, seperti pejabat utama Polda Jabar, Forkopimda Jabar, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Arif Zulkifli salah satu perwakilan Kompolnas mengatakan, kedatangan mereka ke Mapolda Jabar guna melihat langsung praktek-praktek pelayanan masyarakat yang bagiannya menjadi penilaian dari Kompolnas Award ini.
“Apa yang kami lihat tadi akan dibawa ke Jakarta. Kami diskusikan bersama anggota juri lain yang turut berkunjung ke Polda lainnya di Indonesia untuk dibandingkan dan memilih yang terbaik di level Polda, Polres, atau Polsek, serta unit lain yang ada di bawah organisasi Polri,” kata Arif dalam keterangan tertulis yang diterima infoJabar, Selasa (24/6/2025).
Arif mengungkapkan, Polda Jabar menjadi contoh polda tipe A yang cukup besar dan memiliki tantangan besar pula dengan jumlah penduduk sebanyak 41 juta lebih. Serta memiliki berbagai dinamika masalah.
“Tapi, seluruh kru serta pimpinan di sini (Polda Jabar) bisa menangani masyarakat dengan baik,” ungkapnya.
Perwakilan Kompolnas lainnya, Mohammad Choirul Anam mengatakan, jika pihaknya turut melakukan mengecek dan memverifikasi berbagai inovasi dan sebagainya yang ada di Mapolda Jawa Barat, pengecekan dan verifikasi terkait pelayanan, tata kelola guna memastikan Polda memberikan ruang manfaat besar baik ke kepolisian atau masyarakat, serta mengecek hubungan antara Polda dengan masyarakat serta instansi di Polda Jabar dengan kelompok masyarakat.
“Tadi kami mendapatkan berbagai penjelasan. Yang menarik ialah, Polda Jabar menonjolkan tentang pendekatan digitalisasi. Menurut kami, digitalisasi ini memiliki makna mendalam pada dua hal, yakni mempercepat proses pelayanan bisa dalam waktu 10-15 menit dari sebelumnya bisa berhari-hari,” ujarnya.
Digitalisasi menurut Anam, bisa mengupayakan adanya pemberantasan pungutan liar atau pungli, semisal pengurusan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang tak menerima uang tunai melainkan harus melalui transfer, sehingga hal tersebut dapat memotong mata rantai pertemuan menjadi satu upaya yang menurut tim juri Kompolnas Award penting untuk dipotret segala upaya digitalisasi mencerminkan upaya-upaya serius menuju polisi modern.
“Tentu, efeknya pelayanan itu semakin cepat, integritasnya semakin baik, dan manfaat bagi masyarakat semakin besar,” tuturnya.
Pihaknya berharap Polda Jabar semakin maju. Pihaknya juga mengecek proses pelayanan yang berhubungan dengan masyarakat, salah satunya SPKT (pengaduan), pengurusan unjuk rasa, surat keterangan catatan kepolisian, dan lain-lain. “Kami cek waktunya, hingga prosesnya apakah melayani sampai dinihari, dan ternyata ada petugas piketnya. Tentu, ini mencerminkan Polda Jabar hadir 24 jam untuk masyarakat Jabar,” katanya.
Kompolnas Award 2025
Polda Jabar masuk dalam lima besar Kompolnas Award 2025 untuk nominasi Polda Tipe A. Anam menambahkan, Kompolnas Award 2025 bisa mendorong kinerja kepolisian semakin baik.
“Terima kasih kepada Polda Jabar yang membuka informasi seluas-luasnya. Keterbukaan ini jalan terbaik menuju Polda Jabar semakin baik,” ujar Anam.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Rudi Setiawan berterima kasih kepada masyarakat dan Forkopimda yang berkenan hadir dalam kunjungan tim Kompolnas ke Mapolda Jabar. “Tentunya Polda Jabar merasa senang dan bahagia karena kami mendengar Polda Jabar masuk dalam lima besar nominasi untuk kategori Polda tipe A. Semoga apa yang telah kami lakukan selama ini bisa membawa manfaat bagi semua. Kami senantiasa memperbaiki kinerjanya, seperti terkait pelayanan publik yang prima, serta kami senantiasa menjaga kamtibmas di seluruh wilayah hukum Polda Jabar,” kata Rudi.
Kunjungan Kompolnas ini menurut Rudi diharapkan dapat memberikan masukan, kritik, dan koreksi. “Kami yakin bahwa upaya membangun Polri yang unggul dan dicintai masyarakat, bukanlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam sehari atau semudah membalikkan telapak tangan, melainkan butuh proses berkelanjutan, perlu konsistensi dan integritas serta proses pembelajaran yang terus menerus. Jadi, kami berharap melalui keikutsertaan Kompolnas Award ini tak hanya berorientasi memenangkan, tapi kami menjadikannya sebagai momentum memperbaiki pelayanan ke masyarakat lebih baik,” ujar Rudi.