Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal kecipratan manfaat dari penandatanganan perjanjian kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) soal penguatan layanan transportasi kereta api.
Kerja sama antara Pemprov Jabar dengan PT KAI sendiri perihal pembangunan dan pengembangan infrastruktur serta konektivitas antar daerah di Jawa Barat, khususnya Bandung Raya.
Beberapa hal yang akan diwujudkan buah dari kerjasama itu di antaranya peningkatan kualitas layanan kereta, pembangunan dan pengembangan infrastruktur, penataan stasiun, hingga penyediaan layanan kereta yang mendukung aktivitas petani, pedagang, sektor pariwisata, serta mobilitas masyarakat umum.
Penguatan layanan transportasi tersebut akan berdampak langsung pada Bandung Barat, utamanya akan diuntungkan pada sektor pertanian, pariwisata, perdagangan, hingga penyelesaian persoalan kemacetan.
“Komitmen ini menjadi tonggak bagi kemajuan transportasi publik di Jawa Barat. Harapannya akan memberikan manfaat buat semua pihak termasuk kami di Kabupaten Bandung Barat,” kata Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, Rabu (26/11/2025).
Untuk sektor pertanian, nantinya akan dibuatkan khusus kereta angkutan hasil bumi yang diberi nama ‘Tani Mukti’. Kereta itu menghubungkan Jakarta-Cirebon serta Jakarta-Banjar.
Kereta Tani Mukti akan berimplikasi pada penurunan biaya distribusi hasil bumi, produk lebih cepat sampai ke konsumen, hingga meningkatkan daya saing komoditas pertanian Bandung Barat dengan daerah lainnya.
“Kereta ini menjadi solusi bagi para petani Bandung Barat, khususnya para petani di wilayah Lembang, Cisarua, Cipeundeuy, hingga Gununghalu untuk mengirim produk secara lebih cepat, aman, dan dalam volume lebih besar,” sebut Asep.
Selain Kereta Tani Mukti, di Bandung Raya sendiri rencananya akan dibangun kereta rel listrik (KRL) yang menghubungkan Padalarang-Cicalengka. Kebermanfaatan moda transportasi massal itu tentunya akan sangat dirasakan oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.
“Hal ini akan sangat membantu mobilitas harian pekerja, pelajar, serta aktivitas masyarakat menuju pusat-pusat kegiatan di wilayah Bandung Raya. Bahkan sampai ke Jakarta karena sudah ditunjang juga dengan kehadiran Whoosh di Padalarang,” kata Asep.
Jika moda transportasi massal itu benar-benar terwujud, cita-cita mengentaskan masalah kemacetan bisa jadi akan terlaksana sesegera mungkin. Sebab peluang peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke moda transportasi umum lebih terbuka lebar.
“Dengan semakin banyak warga beralih ke transportasi publik, beban kendaraan pribadi di ruas Padalarang-Cimareme dapat berkurang signifikan. Dampaknya adalah perjalanan lebih lancar, polusi berkurang, dan efisiensi waktu meningkat,” papar Asep.
Tak cuma itu, layanan kereta di Bandung Raya juga bakal mendongkrak sektor pariwisata di Bandung Barat yang menjadi tulang punggung pendapatan daerah. Wisatawan lebih mudah menjangkau daerah wisata di Bandung Barat, terutama Lembang.
“Kereta listrik dan peningkatan layanan perkeretaapian akan mempermudah wisatawan mengakses destinasi unggulan seperti Lembang, kemudian di wilayah selatan. Semakin mudah akses, semakin kuat perputaran ekonomi lokal,” kata Asep.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.







