Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Suasana Kampung Nelayan di Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, mendadak ramai pada Kamis (23/10/2025) sore. Ratusan warga pesisir menyambut kedatangan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka yang melakukan kunjungan kerja ke wilayah tersebut.
Bagi para nelayan, momen itu menjadi kesempatan langka untuk menyampaikan langsung berbagai persoalan yang selama ini membelit kehidupan mereka.
Perwakilan nelayan, Abdul Halim, mengatakan, kunjungan Wapres menjadi harapan baru bagi masyarakat pesisir Citemu.
“Kami senang bisa menyampaikan keluhan secara langsung kepada Pak Wapres. Sudah lama kami menantikan perhatian pemerintah terhadap nasib nelayan di sini,” ujarnya.
Halim menjelaskan, persoalan paling mendesak yang dihadapi nelayan Citemu adalah pendangkalan Sungai Selopengantin, jalur utama keluar masuk perahu nelayan. Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi sungai kian parah akibat sedimentasi lumpur.
“Setiap beberapa bulan sungai sudah dangkal lagi. Akibatnya perahu sulit berlayar, waktu melaut terbuang, dan hasil tangkapan pun berkurang,” ungkapnya.
Para nelayan pun meminta pemerintah membangun breakwater atau pemecah ombak di muara sungai. Fasilitas tersebut diharapkan dapat menahan masuknya lumpur ke aliran sungai, sekaligus menjaga kedalaman jalur perahu agar aktivitas nelayan tetap lancar.
Selain pendangkalan, Halim juga menyoroti kondisi tepian sungai yang masih berupa tanah. Nelayan kerap kesulitan melakukan bongkar muat hasil tangkapan, terutama saat air surut atau hujan deras.
“Kami berharap ada betonisasi di tepi sungai agar bisa digunakan sebagai dermaga sederhana. Kalau ada dermaga beton, aktivitas nelayan jadi lebih aman dan efisien,” tambahnya.
Masalah lain yang mencuat adalah jeratan utang para nelayan kepada bakul atau tengkulak ikan. Halim menilai, minimnya akses terhadap permodalan formal membuat nelayan terpaksa bergantung pada pinjaman tidak resmi dengan bunga tinggi.
Ia mengusulkan agar pemerintah menyiapkan skema pembiayaan fleksibel bagi nelayan kecil, seperti pinjaman melalui koperasi atau bank dengan sistem pembayaran menyesuaikan musim tangkap ikan.
“Kalau hasil tangkapan sedang minim, cicilan bisa ditunda. Saat musim ikan melimpah, baru dibayar. Skema seperti ini lebih manusiawi,” katanya.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang hadir bersama Wakil Gubernur Jawa Barat dan Wakil Bupati Cirebon, menyimak dengan seksama seluruh aspirasi nelayan. Menurut Halim, Wapres langsung meminta kementerian dan pemerintah daerah menindaklanjuti laporan tersebut dengan meninjau lokasi secara langsung.
“Kami berharap aspirasi ini benar-benar direalisasikan agar kehidupan nelayan Citemu lebih baik dan tidak terus terbebani masalah ekonomi,” ujar Halim.
Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Wapres ke Citemu. Ia menyebut kunjungan tersebut bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga bagian dari upaya pemerintah pusat mengembangkan Program Kampung Nelayan Merah Putih, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Warga sangat senang dan bangga karena kampung mereka dikunjungi langsung oleh orang nomor dua di Indonesia. Ini menjadi semangat baru bagi nelayan di Citemu,” katanya.
Ia berharap kehadiran Wapres membawa angin segar bagi nelayan Citemu, terutama dalam mempercepat pembangunan infrastruktur pesisir dan memperkuat ekonomi maritim lokal.
“Tadi ada beberapa poin yang disampaikan oleh para nelayan kepada mas Wapres dan semoga bisa segera direalisasikan oleh pemerintah pusat untuk menjawab keluhan nelayan,” pungkasnya.