Beberapa siswa sedang menikmati makanan yang mereka beli kala waktu istirahat di ruang kelas SD Negeri Sindangsari, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Sebagian lagi siswa sedang menghabiskan waktu istirahat dengan bermain di halaman sekolah. Ada juga siswa yang duduk-duduk di teras sekolah menunggu bel masuk selepas istirahat.
Raut siswa kelas 4 dan kelas 5 itu terlihat bahagia, meskipun ruang yang mereka pakai belajar setiap harinya justru menyedihkan. Plafonnya bolong-bolong, riskan ambruk. Belum lagi jika hujan, maka ruang kelas otomatis akan bocor dimana-mana.
Salah satunya Hanif, siswa kelas 4 yang punya kekhawatiran mengikuti pembelajaran di ruangan kelas tersebut. Terutama ketika hujan turun, tak pelak ia tak bisa belajar di kelas.
“Ya takut, apalagi kalau hujan. Kan atapnya bolong, nanti kalau hujan bocor. Nanti enggak akan bisa belajar di kelas,” kata Hanif saat ditemui, Selasa (22/7/2025).
Ia berharap, ruangan kelas tempatnya belajar bisa segera diperbaiki. Ia ingin menjalani kegiatan pembelajaran yang nyaman tanpa ada kekhawatiran banjir dan genting jatuh.
“Minta segera diperbaiki, biar belajarnya nyaman terus enggal takut lagi kalau hujan,” kata Hanif.
Serupa dengan Hanif, teman sekelasnya Winarti (11), juga menginginkan hal yang sama. Ruangan kelas yang bagus tak seperti ruangan saat ini dengan plafon bolong-bolong.
“Kalau sekarang bolong-bolong, nanti kalau hujan harus keluar kelas biar aman. Ingin segera diperbagus kelasnya biar enggak bolong-bolong lagi,” ucap Winarti.
Kondisi bangunan SDN Sindangsari yang rusak tak cuma bolong-bolong pada plafonnya. Juga pada bagian kusen pintu dan jendela yang sudah mulai lapuk dimakan rayap. Tembok kelas juga dimakan lumut karena lembab kerap terpapar hujan dari plafon yang bocor.
“Memang kondisinya 2 ruang kelas ini atapnya bolong-bolong. Kondisinya memang ini karena usia sekolah, soalnya kelihatan juga dari kusen,” kata Plt Kepala SDN Sindangsari, Endang Sukanda.
Kondisi lain yang juga memprihatinkan yakni pada bangunan WC. Atapnya terbuka lebar, tak ada bak mandi, tak ada kloset, tak ada pintu, temboknya berlumut, kusam. Menyeramkan dimasuki kata anak-anak tersebut.
“Kamar mandi juga memang butuh perbaikan, karena sudah enggak layak buat anak-anak. Kami guru juga tidak punya WC yang representatif,” kata Endang.
2 bangunan kelas dan WC yang rusak itu tentunya mengancam keselamatan siswa dan guru. Pada momen tertentu terutama ketika hujan hendak turun, siswa akan diungsikan ke tempat yang aman.
“Sudah saya instruksikan ke guru kalau cuaca tidak menentu (hendak turun hujan), agar dievakuasi dulu ke tempat aman. Kemarin dari Dinas Pendidikan sudah datang dengan konsultan, informasinya memang alan diperbaiki,” kata Endang.
Sementara itu, Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan KBB, Wawam Hermawan mengatakan perbaikan ruang kelas di SDN Sindangsari akan diperbaiki sesegera mungkin.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Jadi sudah dianggarkan, kemungkinan di anggaran perubahan. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi,” ucap Wawan.