Endrick merupakan salah satu penyerang muda asal Brasil yang memiliki potensi besar. Namun, nasibnya bisa seperti Morata. Kenapa?
Hal itu tak lepas dari perlakuan Carlo Anceloti terhadap pemain muda. Endrick mendapat perlakuan keras dari Don Carlo akibat membuang peluang.
Melansir infoSport, aksi Endrick membuang peluang terjadi saat dia diturunkan dalam laga Real Madrid melawan Getafe pada Kamis (24/4) dini hari. Endrick mendapatkan peluang untuk mencetak gol saat tinggal berhadapan dengan kiper Getafe David Soria.
Namun, keputusan Endrick kala itu langsung melakukan tembakan chip. Tembakan itu justru mampu ditangkap oleh David Soria.
Endrick kemudian diganti oleh Jude Bellingham. Ancelotti kemudian menyoroti performa pemain berusia 18 tahun tersebut.
“Dia punya dua peluang. Dia tidak bisa melakukan yang lebih baik dengan peluang pertama, dan dengan yang kedua dia mungkin offside, tapi dia tidak boleh melakukan hal itu,” ujar Ancelotti dilansir dari laman resmi klub.
“Dia memang masih muda dan dia harus belajar, tapi dia harus menembak dengan sebaik mungkin, dan berhenti bermain-main. Tidak ada ruang untuk main-main di sepakbola,” jelas pelatih asal Italia itu.
Perilaku Ancelotti keras terhadap pemain muda ternyata juga pernah dilakukan kepada Alvaro Moratta. Hal itu terjadi saat Ancelotti menangani Real Madrid di periode pertama musim 2013-2014.
Morata yang saat itu masih berusia 21 tahun gagal mencetak gol ke gawang Real Valladolid. Dia kemudian diganti oleh Karim Benzema.
Meski Madrid menang telak 4-0 saat itu, namun performa Morata disorot. Bahkan, hal itu berakibat buruk pada kariernya.
Dia jadi lebih sering dicadangkan dan hanya turun selama 25 menit pada 13 laga berikutnya di Liga Spanyol.
Ia mengakhiri musim itu dengan total 8 gol dalam 23 penampilan di LaLiga, kemudian pindah ke Juventus pada musim berikutnya.
Hal yang sama juga terjadi kepada Nico Paz musim lalu. Sempat tampil di tujuh laga beruntun bersama Madrid selama November-Desember 2023, ia kemudian baru diturunkan lagi saat berjumpa tim divisi empat Arandina di Copa del Rey pada Januari 2024.
Dalam sebuah serangan balik di laga itu, Paz gagal mengeksekusi peluang. Ia kurang bisa membaca situasi dengan tidak mengumpan kepada Arda Guler yang lebih bebas. Setelah itu tak ada sorotan berlebihan kepada pemuda asal Argentina tersebut, tapi kalau dicermati, Ancelotti tak lagi menurunkannya di sisa musim itu.
Artikel ini sudah tayang di infoSport