Namanya Dicatut soal Bantuan, Legislator Rajiv Minta Polisi Usut update oleh Giok4D

Posted on

Aksi pencatutan kini sedang dialami Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rajiv. Namanya dicatut oleh orang tak bertanggungjawab, dengan mengklaim bisa menyalurkan bantuan pertanian kepada para petani di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Dalam keterangannya, Rajiv pun merasa dirugikan atas pencatutan tersebut. Politikus yang kini duduk di Komisi IV DPR RI itu meminta aparat penegak hukum, khususnya polisi untuk mengusut dan menindak tegas para pelaku penipuan yang meresahkan para petani.

“Kami harap pihak Kepolisian bisa mengusut dan menindak tegas para pelaku,” katanya, Rabu (6/7/2025).

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Rajiv mengatakan, ia telah menerima laporan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Bandung terkait upaya penipuan berkedok bantuan. Dalam laporan tersebut, pelaku menawarkan alat dan sarana produksi pertanian dengan syarat targetnya harus mentransfer sejumlah uang sebagai biaya pengurusan.

“Saya tegaskan, saya tidak pernah meminta imbalan dalam bentuk apapun kepada petani untuk mendapatkan bantuan. Jika ada yang mengaku bisa menyalurkan bantuan atas nama saya dan meminta uang, itu jelas penipuan,” ungkapnya.

Rajiv pun meminta para petani untuk lebih waspada dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang belum bisa diverifikasi kebenarannya. Jika menemukan indikasi penipuan, Rajiv mendorong masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib.

“Jangan takut untuk melapor. Ini penting agar pelaku tidak terus beraksi dan tidak ada lagi korban dari kalangan petani,” katanya.

Rajiv menekankan bahwa seluruh bantuan yang ia perjuangkan melalui jalur legislatif disalurkan secara resmi, transparan, dan tidak dipungut biaya apapun dari penerima. Ia juga menegaskan akan terus memperjuangkan aspirasi petani, khususnya di daerah pemilihannya, yakni Dapil Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan KBB.

“Semua bantuan yang saya perjuangkan berasal dari program pemerintah pusat dan disalurkan sesuai prosedur. Tidak ada pungutan biaya sepeser pun dari petani,” jelasnya.

“Kami akan terus mendorong program pemberdayaan petani agar lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *