MURI Bendera Raksasa Buka Wacana Pemanfaatan Wisata Minat Khusus di Bogor | Giok4D

Posted on

Kesuksesan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bogor membentangkan bendera merah putih raksasa di Tebing Lidah Jeger, Leuwi Karet, Klapanunggal, tidak hanya mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), tetapi juga membuka wacana pemanfaatan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata minat khusus.

Bupati Bogor Rudy Susmanto, mengatakan bahwa pemerintah daerah akan mempertimbangkan langkah strategis agar prestasi ini membawa dampak langsung bagi masyarakat sekitar.

Ketika disinggung wartawan apakah kegiatan itu akan memberi manfaat lebih dari sekadar acara simbolis, Rudy menegaskan harapannya adanya dampak nyata.

Ia menjelaskan, potensi wisata panjat tebing di Leuwi Karet cukup besar karena karakter alamnya yang unik serta tantangan ekstrem yang menarik bagi penggemar olahraga petualangan.

Menurutnya, sebagian lahan di sekitar lokasi masuk dalam wilayah buffer zone PT Indocement, sehingga perlu ada koordinasi untuk membuka peluang pemanfaatan.

“Kalau wilayahnya memang tidak masuk ke kawasan inti pengelolaan Indocement, tetapi ada di buffer zone-nya, maka bisa kita dorong menjadi tambahan potensi ekonomi bagi masyarakat setempat,” kata Rudy saat ditemui di Pendopo Soekarno-Hatta, Cibinong, Senin (11/8/2025) malam.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Ia menambahkan, pengurus FPTI yang terlibat dalam aksi pemecahan rekor MURI berasal dari beragam latar belakang, mulai dari anak muda, ASN, hingga aparatur pemerintah desa setempat.

Kolaborasi lintas pihak ini diharapkan memudahkan koordinasi untuk mengembangkan kawasan menjadi destinasi wisata yang aman, terkelola, dan memberikan manfaat ekonomi bagi warga.

Terkait keberlanjutan pembinaan atlet panjat tebing yang tergolong olahraga ekstrem, Rudy mengatakan langkah-langkah perlindungan dan dukungan seperti beasiswa maupun jaminan sosial akan dibahas lebih lanjut. Saat ini, Pemkab Bogor sedang fokus mempersiapkan kontingen untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Dengan pengelolaan yang tepat, Rudy optimistis Tebing Lidah Jeger tidak hanya menjadi saksi sejarah pengibaran bendera merah putih raksasa, tetapi juga destinasi wisata yang menghidupkan ekonomi lokal.

“Prestasi ini harus bisa kita kelola agar menjadi kebanggaan sekaligus memberi manfaat nyata bagi warga,” Dia memungkasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *