Motor Bebek Jadi Andalan Manusia Gua Bertahan Hidup di Hutan Jombang

Posted on

Ternyata kehidupan Sudarmaji, sosok yang dijuluki “manusia gua” di Gua Anggas Wesi, tidak sepenuhnya terputus dari dunia luar. Meski tinggal di tengah hutan pedalaman Pegunungan Anjasmoro Jombang selama puluhan tahun, ia sesekali turun membeli kebutuhan pokok dengan mengendarai sepeda motor bebek miliknya.

Motor itu ia parkir dan gembok di dekat gua, sebelum kembali menapaki alam sunyi yang menjadi tempat tinggalnya bersama beberapa orang lainnya.

Seperti diketahui, sosok manusia yang tinggal di gua itu mengaku sebagai Sudarmaji. Ia menghuni Gua Anggas Wesi yang berada di kawasan hutan Desa Sumberjo, Wonosalam, Jombang. Lokasinya berada di petak 37F, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumberjo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jabung, KPH Jombang.

Informasi tentang dirinya sangat minim. Yang banyak mengetahui justru warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan ini, salah satunya pasangan Sakri (76) dan Poniyem (50), penghuni Hutan Watuseno di wilayah BKPH Jabung.

Meski jarak tempuh menuju gua tidak mudah, pasangan ini mengaku mengetahui keberadaan Sudarmaji sudah sejak lama.

“Pak Sudarmaji kalau sampai sekarang ada kalau 60 tahun tinggal di sana,” kata Sakri saat infoJatim berkunjung ke rumahnya, Jumat (7/11/2025).

Kepala Dusun Jabung, Irwandi, menyebut Sudarmaji merupakan penghuni terlama di Gua Anggas Wesi. Namun, ia tidak benar-benar hidup sendiri.

Menurutnya, ada sekitar enam orang lain yang tinggal di tenda-tenda di sekitar gua. Mereka menempati area gua yang juga kerap dijadikan lokasi semedi sejumlah pengunjung.

Soal makan, kata Irwandi, sebagian kebutuhan diperoleh dari pemberian pengunjung. Selain itu, Sudarmaji juga memelihara ayam.

“Mbah Darmaji sudah lama, iya segitu (50-60 tahun di Gua Anggas Wesi),” jelasnya.

Bagian dalam Gua Anggas Wesi tidak sepenuhnya gelap dan sempit. Ruangan pertamanya berukuran sekitar 7×5 meter dan di situlah tempat tidur Sudarmaji berada, berdampingan dengan alas tidur para peritual.

Di sisi kanan, terdapat lorong rendah menuju ruang semedi yang menyimpan dua arca dan berbagai perlengkapan ritual.

Ada area yang lebih kotor dengan panci, ember, dan galon di bawah tetesan air batu. Di seberangnya terdapat dapur sederhana dengan tungku kayu dan bumbu-bumbu dapur.

Lebih dalam lagi, terdapat Gua Putri yang juga digunakan untuk ritual. Di belakangnya berdiri tenda-tenda yang dihuni manusia, persis di tepi ngarai.

Irwandi mengatakan rute tercepat menuju Gua Anggas Wesi adalah melalui Dusun Jabung. Pengunjung biasanya memarkir motor di lokasi tertentu, kemudian berjalan kaki menuruni medan curam sekitar 50 meter.

Gua juga bisa diakses melalui Desa Pakis, Trowulan, Mojokerto, meski jaraknya lebih jauh. Sementara dari Desa Sumberjo jalurnya murni trekking.

Artikel ini telah tayang di

Tidak Tinggal Sendiri

Potret Kehidupan di Dalam Gua

Akses Menuju Gua

Irwandi mengatakan rute tercepat menuju Gua Anggas Wesi adalah melalui Dusun Jabung. Pengunjung biasanya memarkir motor di lokasi tertentu, kemudian berjalan kaki menuruni medan curam sekitar 50 meter.

Gua juga bisa diakses melalui Desa Pakis, Trowulan, Mojokerto, meski jaraknya lebih jauh. Sementara dari Desa Sumberjo jalurnya murni trekking.

Artikel ini telah tayang di

Akses Menuju Gua