Momen Rebutan Bangku, Tas Sudah Duduk Manis Kala Anak Masih Baris

Posted on

Matahari masih belum sepenuhnya muncul saat satu per satu ibu-ibu tiba di MI Tegal Panjang, Kampung Ciwangi, Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

Mereka tak datang sendirian, melainkan membawa tas anak-anak mereka dan satu misi diam-diam, mengamankan bangku paling depan. Di dalam ruang kelas 1, belum ada siswa yang duduk. Tapi hampir seluruh meja telah terisi tas-tas mungil berbagai warna.

Ada yang bergambar kartun, superhero, ada pula yang dihiasi pita warna pink. Tas-tas itu tak hanya jadi penanda milik siapa, tapi simbol perhatian orang tua yang tak mau anaknya duduk terlalu jauh dari papan tulis.

Sementara itu, para siswa baru masih berdiri berbaris di lapangan. Hari itu adalah hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), dan seluruh siswa baru mengikuti upacara penyambutan di bawah matahari yang mulai meninggi.

“Anaknya masih di lapangan, lagi baris. Saya ke sini duluan buat naruh tasnya Arvino, biar kebagian bangku depan,” ujar Ibu Nur Istikharah, orang tua dari Arvino Riadiansyah, siswa baru kelas 1 MI Tegal Panjang, kepada infoJabar, Senin (14/7/2025).

Dengan senyum malu-malu, Nur mengaku sudah datang sejak pukul enam pagi. “Soalnya kalau enggak cepat, bisa keburu penuh. Ini juga tadi ada yang ikutan naruh tas pas lihat saya,” tambahnya sambil tertawa pelan.

Ia menyekolahkan Arvino di MI Tegal Panjang karena alasan kepraktisan sekaligus kenyamanan. “MI ini lebih dekat, dari rumah cuma 500 meteran. Kalau ke SD negeri, bisa 3 kilometer. Repot kalau harus anter jemput tiap hari,” tuturnya.

“Lagipula, saya lebih suka suasana MI, gurunya ramah dan anak-anaknya juga kelihatan betah,” sambungnya.

MI Tegal Panjang memang jadi pilihan banyak warga di Kampung Ciwangi. Sekolah ini berdiri sejak tahun 1969. Kepala sekolahnya, Ade Sohari, sudah 16 tahun memimpin madrasah tersebut dan menyaksikan langsung perubahan demi perubahan.

“Tahun 2000 sempat diperbaiki, lalu direnovasi lagi tahun 2023. Tapi sampai sekarang kami masih butuh tambahan dua ruang kelas. Mushala dan lapangan olahraga juga masih terbatas,” ujar Ade saat ditemui di sela aktivitas MPLS.

Meski sederhana, sekolah ini tidak ketinggalan prestasi. “Anak-anak kami baru saja juara dua voli putri tingkat Kabupaten Sukabumi. Bahkan di wilayah VI Jampang Kulon, jadi juara satu. Itu jadi semangat tersendiri buat siswa dan guru di sini,” ujarnya bangga.

Kembali ke ruang kelas 1, sebagian ibu mulai keluar dari ruangan setelah merasa tempat duduk anaknya “aman”.

Di lapangan, Arvino dan teman-temannya masih berdiri tegak, mendengarkan arahan dari guru dan panitia MPLS. Wajah-wajah kecil itu menatap sekeliling dengan rasa ingin tahu belum tahu bahwa bangku mereka sudah diperebutkan diam-diam sejak matahari belum terbit.