Sebuah Mercedes-Benz peninggalan Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, kini terparkir di ruang penyitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mobil yang semula menjadi bagian dari warisan keluarga Habibie itu berbelok arah setelah dibeli Ridwan Kamil (RK), dan kini diduga terkait aliran dana korupsi Bank BJB.
“Posisi mobil saat ini dalam penyitaan penyidik untuk proses pembuktian,” kata Jubir KPK, Budi Prasetyo sebagaimana dilansir dari infoNews, Kamis (4/9/2025).
KPK menduga pembelian Mercy tersebut dilakukan dengan uang hasil korupsi. Jika nanti majelis hakim memutuskan penyitaan menjadi rampasan negara, mobil itu berpeluang dilelang.
“Jika nanti diputuskan oleh majelis hakim dirampas untuk negara, maka atas mobil itu selanjutnya dapat dilakukan lelang, ataupun mekanisme lainnya, sehingga dapat dikonversi menjadi rupiah untuk masuk dalam siklus keuangan negara (PNBP),” ujar Budi.
Dalam pemeriksaan, KPK juga sudah memanggil Ilham Habibie, putra BJ Habibie. Dari keterangan Ilham, terungkap bahwa RK sempat datang langsung melihat koleksi mobil Habibie sebelum akhirnya jatuh hati pada Mercy itu.
“Ya pernah datang ke rumah, bapak melihat koleksinya dan dia tertarik dengan mobilnya. Dia menyampaikan mau membeli mobil itu, saya tidak langsung izinin karena saya harus pikir dulu,” kata Ilham di gedung KPK, Rabu (3/9).
Ilham akhirnya melepas mobil tersebut karena punya koleksi serupa. Uang hasil penjualan, menurutnya, dipakai untuk merawat mobil koleksi lain. Transaksi dilakukan sejak 2021 dengan sistem cicilan.
“Itu dicicil, tapi saya tidak tahu karena tidak melewat saya. Jadi ada tim yang secara profesional menangani, dia terima uangnya, dan uangnya itu dipakai untuk membetulkan mobil lain,” jelas Ilham.
Harga mobil dipatok Rp 2,6 miliar. Namun, menurut Ilham, baru setengahnya yang dibayar. RK juga disebut mengubah warna mobil dari silver menjadi biru tanpa sepengetahuan keluarga Habibie.
“Waktu sudah digunakan sama Pak RK, beliau rupanya di tahun berapa itu ganti warna. Terus terang tanpa pengetahuan kami,” kata Ilham.
Mercy ini kini menjadi bagian dari pusaran besar kasus korupsi Bank BJB yang diduga merugikan negara hingga Rp 222 miliar. KPK telah menetapkan lima tersangka: mantan Dirut Bank BJB Yuddy Renaldi, Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartono, serta tiga pihak swasta Ikin Asikin Dulmanan, Suhendrik, dan Sophan Jaya Kusuma.
Dana hasil korupsi disebut masuk sebagai pemenuhan kebutuhan nonbujeter. RK sendiri sudah pernah digeledah KPK, dengan motor gede dan satu Mercy lain turut disita. Kedua kendaraan itu, sama seperti mobil peninggalan Habibie, disebut tidak terdaftar atas nama RK.
Artikel ini sudah tayang di infoNews
Jejak Transaksi Mercy Habibie
Kasus Korupsi BJB
