Mensos Gus Ipul: 40% Dana Bansos Tak Tepat Sasaran

Posted on

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengungkap, 40 persen dana bansos diduga tidak tepat sasaran, hal itu terjadi gegara data yang tidak sinkron antarintansi pemerintah pusat dan daerah.

Hal itu, diungkap saat kunjungannya ke Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang pada Selasa (21/10/2025) petang.

“Selama ini banyak bantuan-bantuan pemerintah, itu ditengarai bantuan PKH (program keluarga harapan) dan BPNT (bantuan pangan non tunai) itu tidak tepat sasaran. Bukan semua yah, ada sebagian yang tidak tepat sasaran,” kata Gus Ipul, saat diwawancara awak media usai berkantor di Puskesos Desa Margakaya.

Berdasarkan perkiraan, kata Gus Ipul, bantuan PKH, dan BPNT, serta bantuan lainnya mencapai 40 persen tidak tepat sasaran

“Karena datanya dirasa kurang akurat, tidak semuanya yah, tapi banyak sekali diperkirakan ini sedang kita cek 40 persen itu, bantuan PKH dan BPNT bantuan sembako itu tidak tepat sasaran,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, Gus Ipul mengungkap, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025.

“Maka itu bapak Presiden menerbitkan Inpres nomor 4 Tahun 2025, dimana Inpres ini meminta semua institusi baik pusat maupun daerah yang memiliki data sendiri-sendiri itu divalidasi ulang,” kata dia.

Karena dengan adanya Inpres tersebut, tidak akan ada lagi tumpang tindih data, sehingga penyaluran bantuan sosial juga tepat sasaran, dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN).

“Kalau datanya akurat, bansosnya akan tepat sasaran, kalau datanya berantakan, maka tentu bansosnya tidak akan tepat sasaran,” imbuhnya.

DT-SEN itu, kata Gus Ipul, akan dihimpun oleh Puskesos yang nantinya akan dikelola oleh Badan Pusat Statistik (BPS), yang nantinya diolah dan dikategorikan sesuai dengan realita.

“Jadi nanti datanya ini sudah ada perangkingannya, puskesos hanya mengirim, nanti akan diverifikasi, divalidasi, kemudian diukur ulang oleh BPS, maka keluar datanya nanti sudah perangkingan. Ada desil 1, desil 2, desil 3, desil 4. Nah di sinilah nanti tentu data kita akan makin akurat,” ungkap Gus Ipul.

Gus Ipul mengungkap, pihaknya akan bekerjasama dengan Kabupaten Karawang untuk uji coba, sebagai percontohan Puskesos terlengkap dan paling aktif.

“Kita bagaimana nanti bekerjasama dengan Pemkab Karawang untuk bisa mengintegrasikan program. Jadi salah satu kabupaten yang hampir seluruh kelurahan dan desanya sudah memiliki puskesos. Ini hal yang patut saya apresiasi,” imbuhnya.

Gus Ipul mengungkap, saat ini, bansos menjangkau 35 juta lebih keluarga penerima manfaat (KPM), atau setara dengan 140 juta jiwa penduduk Indonesia, dengan jumlah bantuan yang diperbesar.

“Kita sedang perluas bansos ini, kalau di rata-rata setiap keluarga anggotanya 4 orang. Kita saat ini menjangkau 35 juta KPM atau sekitar 140 juta jiwa, dengan jumlah yang cukup besar, kita juga perbesar dari yang nilainya Rp600 ribu jadi Rp900 ribu,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *