Menangani Kenakalan Remaja Karawang dengan Pembinaan di Barak Militer update oleh Giok4D

Posted on

Bupati Karawang Aep Syaepuloh melepas keberangkatan 50 siswa menuju barak militer untuk mengikuti pendidikan bela negara di Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad Sanggabuana. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya merupakan siswi.

Para peserta berasal dari 42 sekolah tingkat SMP di Karawang dan akan menjalani pembinaan yang menitikberatkan pada penguatan mental serta spiritual. “Hari ini kita lepas 50 siswa ini ke barak militer, mereka akan mengikuti pendidikan bela negara di Menlatpur Sanggabuana selama 7 hari ke depan,” kata Aep, usai pelepasan siswa di Plaza Pemda Karawang, Minggu (7/12/2025).

Aep menjelaskan upaya pembinaan tidak hanya fokus pada disiplin dan bela negara, tetapi juga menyentuh aspek kesehatan dan kerohanian. Dinas kesehatan dilibatkan untuk memberikan edukasi mengenai bahaya obat-obatan, mengingat sebagian peserta sebelumnya sempat terpapar obat keras tertentu.

“MUI juga kita libatkan untuk pendidikan kerohanian, dimana para siswa dididik secara spiritual untuk lebih memahami dampak terkait dengan kegiatan negatif yang mereka lakukan. Bagaimana cara berbakti kepada orang tua dan lainnya,” lanjutnya.

Seluruh peserta yang diberangkatkan merupakan hasil evaluasi sekolah selama lima bulan terakhir. Mereka diketahui memiliki riwayat kenakalan remaja seperti tawuran, penggunaan obat keras tertentu (OKT), bolos sekolah, hingga perundungan. Dari evaluasi tersebut pula muncul tiga siswi yang masuk kategori perlu pembinaan intensif.

“Ini tentu hasil evaluasi pihak sekolah selama 5 bulan terakhir yah, mereka yang memang sering tidak masuk sekolah, terlibat tawuran, pem-bully-an, dan mengkonsumsi obat keras tertentu, makanya ada 3 diantaranya merupakan siswi,” ungkap Aep.

Menariknya, Aep juga memberangkatkan satu siswa berprestasi yang dinilai mampu menjadi teladan. Siswa tersebut dikenal disiplin, hidup sederhana meski berasal dari keluarga mampu, dan selama ini kerap menjadi panutan bagi teman-temannya. Kehadirannya di program bela negara diharapkan dapat menjadi agen perubahan ketika kembali ke lingkungan sekolah.

“Ini memang tugasnya nanti menjadi agen perubahan si sekolahnya maupun murid lain secara umum, karena prinsipnya bela negara ini juga pendidikan yang positif yang harusnya dirasakan semua siswa,” paparnya.

Melalui kegiatan pendidikan bela negara ini, Aep berharap terjadi perubahan karakter yang signifikan pada para peserta. Program tersebut diharapkan mampu menekan angka kenakalan remaja dan menciptakan situasi belajar yang lebih kondusif di sekolah.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.