Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 6 Juni 2025, Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath di Sukabumi punya tradisi unik. Para santri menghias domba kurban dengan berbagai tema kreatif.
Tradisi ini bukan sekadar seru-seruan, tapi juga menjadi sarana dakwah dan pendidikan keagamaan. Santri dari tingkat SD hingga SMA turut memeriahkan perlombaan hias domba tersebut.
“Alhamdulillah tahun ini ada 7 domba yang sudah dirias. Total ada 16 domba, 5 sapi dan 1 kerbau yang akan dikurbankan besok,” kata Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, Fajar Laksana, kepada wartawan, Kamis (5/6/2025).
Fajar mengatakan, tradisi menghias hewan kurban sudah menjadi agenda rutin setiap tahun di pesantren yang dipimpinnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat berkurban sejak dini kepada para santri, sekaligus melatih kreativitas mereka.
Menariknya, setiap domba yang dirias mengusung tema yang berbeda. Salah satunya adalah tema kisah penjelajahan tokoh Islam legendaris, Ibnu Batutah. Ada juga yang mengangkat kisah tobatnya berandalan bermotor setelah dibina di pesantren.
“Ini jadi bagian dari syiar dan cara kreatif menyampaikan pesan dakwah ke masyarakat. Ada drama kolosal juga yang dibawakan santri, jadi domba-domba itu bukan cuma dirias, tapi juga tampil di panggung kecil,” jelasnya.
Selain hiasan domba, Ponpes Dzikir Al-Fath juga akan menggelar acara sate terpanjang yang bisa dinikmati bersama oleh warga, jemaah, dan lembaga mitra. Tradisi ini berlangsung meriah setiap tahun dengan melibatkan seluruh elemen pesantren.
“Aspek pendidikan tetap kami utamakan. Kami ingin santri tumbuh menjadi generasi yang paham makna kurban, juga semangat berbagi,” kata dia.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Fajar menyebut, jumlah hewan kurban yang dikumpulkan tahun ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Menurutnya, ini jadi indikator meningkatnya kesejahteraan para jemaah.
“Jemaah kami ada lebih dari 500 ribu orang dari 24 cabang majelis di Jabar, DKI, dan Banten. Kalau banyak yang berkurban, itu pertanda iman, takwa, dan ekonomi mereka juga ikut meningkat,” ucapnya.
Pembimbing santri, Aswi Alpani (27) menambahkan, salah satu tema yang paling menarik adalah kelompok yang mengangkat kisah Ibnu Batutah. Menurutnya, tema tersebut dipilih karena Ibnu Batutah merupakan tokoh penjelajah Islam yang sangat inspiratif.
“Persiapannya sudah dimulai dari malam hari, pagi sudah prepare pemasangan properti ke domba. Harapannya semoga kegiatan fashion show merias domba bisa terlaksana setiap tahun dan bisa ditingkatkan tidak hanya merias domba tapi juga merias kerbau dan sapi,” kata Aswi.