Meja berukuran lebar, dominan berwarna hijau, tersimpan di sebuah ruko. Di atas meja, terdapat banyak chip berwarna-warni.
Bukan sekedar meja biasa. Meja tersebut merupakan arena untuk judi. Kasus judi di tengah Kota Bandung ini diungkap Polda Jabar.
Fakta terbaru terungkap dalam kasus ini, ternyata meja judi atau yang kerap disebut sebagai meja permainan yang ditemukan di ruko ‘kasino’ itu dipesan langsung dari China.
“Ini peralatan perjudiannya bukan dibuat dari sini. Ini cukup bagus kualitasnya, ternyata import dari China,” kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan, Rabu (18/6).
Dalam kejadian ini, polisi telah menetapkan 44 tersangka. Di antaranya, 18 orang sebagai pemain judi, 24 karyawan, serta 2 penyelenggara berinisial CW dan HP.
Dari hasil penyidikan, meja permainan ini dipesan oleh tersangka HP secara online dari China. Setelah barangnya tiba di pelabuhan, HP yang langsung membawa meja tersebut dan dirakit sendiri di ruko ‘kasino’ Kosambi, Kota Bandung.
Rudi juga sempat melihat langsung 10 meja judi yang digunakan untuk permainan jenis niu niu dan baccarat tersebut. Ia memastikan bahwa meja judi itu dalam kondisi baru.
“Ini benar baru karena semua perangkatnya dari interior kemudian alat yang digunakan untuk perjudian dalam keadaan masih baru dan sangat baik,” tuturnya.
Dalam kasus ini, polisi telah menyita uang tunai Rp 359 juta dengan duit di 4 ATM senilai 2,7 miliar. Polda Jabar memastikan bakal mendalami aliran uang miliar itu, polisi juga bakal menerapkan pasal pencucian uang kepada tersangka jika terbukti uang itu digunakan dalam tindak kejahatan.
“Kita akan mengikuti aliran uangnya ini kemana, berasal dari mana, sehingga ada modal untuk membuka ini,” tuturnya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
44 tersangka ini sudah dijebloskan ke penjara. Mereka terancam dijerat Pasal 303 tentang Perjudian dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun kurungan penjara.
