Beberapa rekaman video beredar di aplikasi perpesanan memperlihatkan adegan pencurian yang terekam kamera CCTV di Pasar Semi Modern Palabuhanratu. Dari penanda waktu yang ada di dalam video, peristiwa pencurian itu terjadi pada Kamis (6/11) sekitar pukul 02.59 WIB.
Penelusuran infoJabar, peristiwa itu terjadi di Blok B, tepatnya di kios sembako dan sayur milik Dian (34). Ia sendiri menjelaskan sudah melaporkan itu ke pihak kepolisian.
Dalam video berdurasi beberapa info itu, pelaku tampak memasuki lorong kios dalam kondisi pasar sepi. Pelaku bergerak pelan sambil memastikan situasi sekitar. Ia terlihat berhenti sejenak di depan rak barang, menoleh ke kiri dan kanan, seolah sedang memastikan tidak ada orang yang memperhatikan.
Di bagian video berikutnya, pelaku terlihat mendekati rak sembako dan mulai mengambil sejumlah barang. Gerakannya cepat dan terukur. Dari rekaman tersebut tampak pelaku sengaja memiringkan tubuhnya untuk menutupi gerakan tangan dari arah lorong.
Dua orang lain tampak berada sedikit menjauh, berdiri di dua titik berbeda yang diduga berperan sebagai pengawas situasi. Ketiganya kemudian meninggalkan area kios secara terpisah, tanpa menunjukkan tanda-tanda tergesa.
Kepada infoJabar, Dian mengaku kehilangan barang dagangan bukan hanya sekali. Ia mengatakan jumlah kerugian yang dialaminya sudah mencapai puluhan juta rupiah.
“Dari barang barang gak ada, soalnya bukan sekali doang nilainya itu banyak sampai puluhan juta dibawah Rp 30 jutaan, ya kaya kopi bawang merah gitu lah, kaya gitu gitu, sebetulnya kalau sedikit mah gak bakal lah, cuman kan ruginya udah terlalu sering juga, saya sering kehilangan barang, udah kalau yang ketahuannya yang paling besar dua kali belum lagi yang sedikit sedikit 2 kilo gitu dibobol gitu kita gak ngomong udah gitu tetangga juga kan banyak banget, kakak saya juga besar juga sampai puluhan juta, di pasar ini juga,” ujar Dian saat ditemui di kiosnya, Senin (10/11/2025).
Menurut Dian, ia maupun pedagang lain mengenali sosok yang diduga sebagai pelaku, aksi mereka sebetulnya sudah lama diketahui para pedagang. Namun, selama ini tidak ada bukti yang cukup kuat untuk melangkah lebih jauh sampai ke pelaporan polisi.
“Kebetulan orang nya masih itu itu saja, cuman mereka gak ada bukti, cuman saya doang yang punya bukti telak nya, memang sudah seting terjadi kehilangan, sudah sering terjadi yang diduga pelakunya udah bukan terduga lagi sih itu udah terlihat wajahnya, udah tersangka lah katakan, karena udah pihak polisi, saya kurang tahu itu pengamanan atau gak nya, gak resmi kali ya, dibikin bikin saja, bilang bilang sih iya pengaman,” katanya.
Dian menyebut bukan hanya dirinya yang mengalami kerugian. Sejumlah pedagang lain di Blok B juga sempat kehilangan barang.
“Banyak iya, berarti kerugian paling awal Rp 13,5 juta, sama Rp 3 juta ya kurang lebih dibawah 30jutaan cuman kalau yang sebelum belumnya saya gak bisa ngitungin karena itu mau lebaran banyak banget, udah gitu pas banjir bukannya nolongin malah diserbu barang saya disini, pas banjir kemarin bukannya nolongin diserbu juga itu gak tahu nilainya, banyak banget soalnya, saya kurang tahu sama siapa, tapi ada sih orang itu, karena kan waktu belum pakai CCTV gitu,” ucapnya.
Rekaman CCTV menunjukkan ada tiga orang yang terlibat dalam aksi tersebut. “Tiga sih, yang eksekusi barangnya satu, yang duanya itu ya yang ngintai barang dan menjagain, kan udah jelas itu ada di videonya gitu kan, udah jelas banget, bisa kita bicara, dilihat saja udah jelas banget, dia ngapain, dia ngapain gitu kan,” tuturnya.
CCTV itu sudah terpasang sekitar satu tahun. Dian menduga pelaku salah mengira jangkauan kamera.
“Udah sekitar setahun, dan saya juga memasang pemberitahuan, dia pikir CCTV ini arahnya cuman ke situ ternyata kan saya pakai CCTV lensanya gede, jadi kesitu juga ke ambil tuh, kesana, disangkanya kesini aja,” kata dia.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono mengaku akan mengecek informasi tersebut.
“Kami cek,” singkat Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono.
