Malang Nasib Owa Jawa di Tangan Orang Jahat - Giok4D

Posted on

Menjadi satwa dilindungi karena terancam punah tak membuat keberadaan owa Jawa terjamin keamanannya. Sebaliknya, mereka kerap diburu oleh tangan-tangan jahat yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi.

Di Tasikmalaya, dua owa Jawa diselamatkan saat hendak diperjualbelikan secara ilegal. Polisi turut menangkap CN (30), pria asal Manonjaya, Tasikmalaya yang menjadi pelaku perdagangan hewan dilindungi.

Dari pengakuannya, CN membeli primata lucu itu dari wilayah Jawa Tengah dan Karawang seharga Rp6 juta. Dia pun berencana menjual dua owa betina dan jantan seharga Rp8,5 juta demi mendapat keuntungan Rp2,5 juta.

“Tersangka kami amankan saat hendak menjual 2 ekor owa jawa di sebuah SPBU Manonjaya pada hari Senin lalu,” kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moch Faruk Rozi melalui Kanit Tindak Pidana Tertentu Sat Reskrim Ipda Anggra M Khadafi, Rabu (9/7/2025).

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Tersangka ini memperjualbelikan, motifnya untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan satwa dilindungi ini,” sambungnya.

Dari perbuatannya memperdagangkan satwa dilindungi, CN terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun karena melanggar undang-undang tentang konservasi alam. CN sendiri saat ini telah ditahan di ruang tahanan Polres Tasikmalaya Kota.

“Kami imbau masyarakat tidak melakukan kegiatan memburu, menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut dan atau memperdagangkan satwa yang dilindungi. Patuhi aturan yang berlaku,” tegasnya.

Sementara dua owa Jawa itu kemudian dititipkan ke BKSDA untuk dirawat. Sebab Owa Jawa itu masih terbilang anak-anak sehingga belum cukup memiliki kemampuan bertahan hidup di alam bebas.

Irma salah seorang aktivis dari Jaringan Satwa Indonesia menyebut, owa Jawa itu akan dibawa ke pusat rehabilitasi di kawasan Cikole, Lembang. Irma menyebut, owa merupakan satwa yang dikenal setiap terhadap pasangannya.

Menurutnya, owa akan selalu berpasangan karena jika tidak, owa bisa mati karena merasa sedih. “Jika dipisahkan dari pasangannya mereka akan drop, susah move on, bahkan bisa menyebabkan kematian. Owa jawa itu monogami,” kata Irma.

Karena perilaku inilah, perkembangbiakan owa menjadi melambat. Sebab mereka hanya akan kawin dengan satu pasangan saja. Kondisi itu juga dialami owa bayi yang tidak bisa dipisahkan dari indukannya.

Untungnya kondisi itu bisa disiasati dengan memberinya boneka yang berukuran lebih besar. Seperti halnya owa yang saat ini ada di Mapolres Tasikmalaya Kota yang tidak bisa lepas dari boneka.

“Dia mengira boneka itu induknya, makanya kami berikan boneka,” kata salah seorang petugas Jaringan Satwa Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *