Kondisi jalur nasional Bagbagan-Kiaradua di Kabupaten Sukabumi dilaporkan semakin parah setelah diguyur hujan deras hingga pagi. Berdasarkan pemutakhiran data di lapangan, teridentifikasi lima titik longsor yang memutus akses vital menuju kawasan Pajampangan.
Dari lima titik longsor yang teridentifikasi, Senin (15/12/2025), tiga di antaranya masuk kategori berat dengan material tanah dan pohon besar menutup seluruh badan jalan. Sementara dua titik lainnya berkategori ringan, namun tetap membahayakan pengguna jalan.
Salah satu titik terparah berada di Kampung Ciawitali, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Pantauan visual di lokasi memperlihatkan tebing jalan ambrol dan membawa material lumpur tebal serta pepohonan rimbun ke tengah jalan.
Kendaraan roda empat dipastikan lumpuh total dan terjebak antrean panjang. Meski jalur tertutup, sejumlah pengendara roda dua masih mencoba melintas di sela penanganan. Terlihat petugas kepolisian bersama warga harus berjibaku mendorong motor satu per satu melewati medan yang sangat licin dan berlumpur.
Merespons kondisi yang tidak kondusif di lima titik tersebut, Satlantas Polres Sukabumi akhirnya menutup total jalur, dimulai dari titik awal masuk. Polisi melakukan penyekatan di Pertigaan Bagbagan (akses masuk Jembatan Cimandiri), untuk mencegah kendaraan terjebak di lokasi bencana.
Petugas telah memasang spanduk imbauan berukuran besar melintang di tengah jalan. Spanduk tersebut menegaskan bahwa jalur Bagbagan – Kiaradua tidak bisa dilintasi akibat tanah longsor dan pohon tumbang.
Bagi masyarakat yang hendak menuju Jampangkulon, Surade, atau Ujunggenteng, kepolisian mewajibkan penggunaan jalur alternatif. “Gunakan Jalur Alternatif Jampang Tengah atau Lengkong,” tulis imbauan resmi Satlantas Polres Sukabumi yang terpasang di lokasi penyekatan.
Hingga berita ini diturunkan, alat berat masih berupaya membersihkan titik-titik longsor kategori berat untuk membuka kembali akses jalan. Polisi meminta pengendara bersabar dan mematuhi rekayasa lalu lintas yang berlaku.
