Lewat Jalan Soekarno Hatta Bandung Pagi yang Bikin Elus Dada

Posted on

Kemacetan yang terjadi di sejumlah titik di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung seakan sudah menjadi pemandangan biasa setiap harinya. Warga harus punya kesabaran ekstra karena setiap pengendara berlomba-lomba memacu kendaraan agar tak terlambat tiba di tempat kerjanya.

Pantauan infoJabar, Selasa (17/6/2025), sedari pukul 07.30 WIB, kemacetan sudah nampak di sejumlah titik di Jalan Soekarno Hatta. Selain mereka yang berpacu dengan waktu untuk tiba di kantor tanpa terlambat, para pelajar juga berbondong-bondong berangkat supaya tak telat sampai di sekolah.

Akibatnya, penumpukan kendaraan di Jalan Soekarno Hatta saat jam kerja ini tak terhindarkan lagi. Perempatan Samsat Soekarno Hatta, atau bagi orang Bandung lebih dikenal dengan Setopan Kiaracondong, menjadi salah satu titik paling krusial saat kemacetan itu terjadi.

Di lokasi ini, kemacetan menjadi pemandangan yang tak bisa dihindarkan karena keberadaan traffic light atau lampu merah yang terkenal dengan durasinya yang begitu lama. Akibatnya, kemacetan mengular hingga sejauh 500 meter panjangnya.

Kemacetan tak hanya terjadi dari dua arah Jalan Soekarno Hatta saja. Kepadatan kendaraan juga nampak terlihat di Jalan Ibrahim Adjie arah Kiaracondong maupun dari Ciwastra.

Bukan hanya itu, kemacetan di lokasi ini dipengaruhi mobil-mobil besar ekspedisi atau kendaraan angkutan barang yang lalu lalang. Belum lagi masalah angkot yang ngetem sembarangan, sehingga kendaraan sulit melintas meski Jalan Soekarno Hatta punya 4 lajur jalan yang begitu besar.

“Pokoknya kalau lewat setopan Kircon (Perempatan Samsat Soekarno Hatta) mah harus banyak-banyak sabar. Satu-satunya jalan bagi kita soalnya cuma lewat sana,” kata Kamal, salah seorang warga saat berbincang dengan infoJabar.

Kamal, setiap hari melintasi Jl Soekarno Hatta dari rumahnya di Ciwastra untuk sampai ke tempat kerja. Alhasil, ia bisanya memilih berangkat lebih pagi dari rumah agar tak terjebak kemacetan yang parah di lokasi terbut.

“Kalau saya biasanya habis nganter anak sekolah langsung berangkat. Jadi biar sampe sini (perempatan Samsat Soekarno Hatta) enggak begitu macet. Jadi pas sampe kantor, masih punya waktu buat ngopi bentar sebelum kerja,” ucapnya.

Rudi, salah seorang pedagang di sana mengatakan, puncak kemacetan di Perempatan Samsat Soekarno Hatta biasanya terjadi mulai pukul 08.00 WIB. Kemacetan itu akan terus berlangsung hingga waktu malam dan jarang sepi dilintasi kendaraan.

“Wah di sini mah kalau udah macet enggak kenal waktu, a. Terus weh dari pagi sampe malem enggak berhenti, lowong juga paling sesekali aja,” pungkasnya.

Disitat dari infoEdu, secara global, predikat kota termacet di dunia saat ini dipegang Barranquilla, Kolombia. Di kota tersebut, waktu tempuh rata-rata untuk perjalanan 10 kilometer bisa mencapai 36 menit 6 info.

Sementara di Asia, posisi teratas dihuni Kolkata, India, dengan waktu tempuh 34 menit 33 info per 10 km. Kemudian di kawasan Asia Tenggara, gelar kota termacet dipegang Davao City, Filipina, dengan waktu tempuh 32 menit 59 info untuk jarak 10 km.

Meski Jakarta kerap jadi simbol kemacetan, ternyata kota dengan lalu lintas paling padat versi TomTom Traffic Index justru adalah Bandung. Berikut daftar lengkapnya:

1. Bandung

Waktu tempuh per 10 km: 32 menit 37 info

2. Medan

Waktu tempuh per 10 km: 32 menit 3 info

3. Palembang

Waktu tempuh per 10 km: 27 menit 55 info

4. Surabaya

Waktu tempuh per 10 km: 26 menit 59 info

5. Jakarta

Waktu tempuh per 10 km: 25 menit 31 info.

Bandung Kota Termacet di Indonesia

5 Kota Paling Macet di Indonesia (2024)

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *