Komitmen Pemkab Sukabumi Prioritaskan Rehabilitasi Irigasi | Giok4D

Posted on

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi mencatat kapasitas irigasi di sejumlah wilayah pertanian masih belum optimal. Dari total sekitar 17.461 hektare lahan irigasi, baru 54 sampai 55 persen yang berfungsi baik. Kondisi itu berdampak pada suplai air untuk sawah dan produktivitas petani.

Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi Uus Firdaus mengatakan penurunan fungsi irigasi dipengaruhi faktor usia konstruksi, sedimentasi, hingga lokasi jaringan yang berada di kawasan rawan longsor. Ia menyebut rehabilitasi irigasi masuk dalam prioritas pembangunan jangka menengah daerah.

“Prioritas dan sasaran strategis pembangunan pada masa pemerintahannya adalah meningkatnya kualitas infrastruktur yang berkualitas dan merata, termasuk pengelolaan jaringan irigasi kondisi baik,” ujar Uus.

Menurut Uus, banyak jaringan irigasi berada di wilayah perbukitan yang mudah tertimbun tanah atau rusak akibat pergerakan tanah. Hal itu menyebabkan aliran air tidak maksimal dan beberapa saluran hanya mengalir pada musim tertentu.

Ia menambahkan, rencana penanganan irigasi akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan ketersediaan anggaran. Pemerintah kabupaten juga mengajukan dukungan pendanaan kepada pemerintah provinsi dan pusat.

“Semua sektor harus terhubung. Untuk ketahanan pangan, irigasi yang baik adalah syarat utamanya. Karena itu jaringan irigasi menjadi bagian dari arah kebijakan pembangunan yang sedang dijalankan,” kata Uus.

Sebagai solusi jangka pendek, Dinas PU melakukan pendataan rutin kondisi saluran untuk memetakan titik kerusakan.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Langkah jangka panjangnya meliputi rehabilitasi konstruksi, normalisasi saluran yang dipenuhi sedimentasi, serta penanganan tuntas di jalur-jalur pertanian yang menjadi prioritas RPJMD 2025 – 2029.

“Upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kembali fungsi irigasi secara bertahap, terutama pada kawasan pertanian yang mengandalkan aliran air sepanjang tahun,” pungkas Uus.