Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam pemeliharaan infrastruktur jalan.
Langkah ini dilakukan karena sebagian ruas jalan kabupaten juga digunakan untuk aktivitas kendaraan berat milik perusahaan tambang dan energi.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Uus Firdaus, mengatakan beberapa perusahaan sudah menunjukkan komitmen untuk ikut menjaga kondisi jalan yang dilalui kendaraan operasional mereka. Kolaborasi tersebut dinilai membantu pemerintah daerah di tengah keterbatasan anggaran.
“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha sudah berjalan cukup efektif, terutama pada proyek-proyek besar seperti pembangunan Jalan Kadudampit-Sukalarang, Jembatan Cibuni, dan Jembatan Cimandiri. Peran serta masyarakat dan dunia usaha memberikan nilai tambah bagi warga sekitar,” ujar Uus.
Selain proyek besar, kerja sama juga dilakukan dalam pemeliharaan rutin di ruas-ruas jalan yang sering dilalui kendaraan dengan tonase berat. Beberapa perusahaan disebut telah berkontribusi langsung.
“Beberapa perusahaan sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memelihara jalan terkait aktivitas mobilisasi kendaraan berat. Misalnya, Star Energy di ruas Pangkalan – Kalapanunggal dan Pakuwon – Cipeuteuy, PT SML di ruas Citarik – Ciguplek, serta PT Meta Ora di ruas Ubrug – Sirnajaya,” kata Uus.
Uus berharap kolaborasi serupa juga dilakukan oleh perusahaan lain yang memanfaatkan jalan kabupaten untuk kegiatan logistik. Menurutnya, tanggung jawab menjaga infrastruktur tidak hanya ada di tangan pemerintah.
“Dinas PU berharap perusahaan lain yang menggunakan jalan kabupaten sebagai jalur kendaraan beratnya juga bisa ikut berperan dalam pemeliharaan. Ini bagian dari tanggung jawab sosial agar keberadaan perusahaan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” imbuhnya.
Ia menambahkan, pola kerja sama seperti ini terbukti bisa memperpanjang usia pakai jalan dan mengurangi biaya perbaikan. Pemerintah daerah juga menilai pendekatan kemitraan menjadi alternatif penting di tengah keterbatasan keuangan daerah.







