Kupat tahu Singaparna kini tak hanya bisa dinikmati di daerah asalnya, Tasikmalaya. Hidangan khas ini juga menjamur di berbagai wilayah lain, termasuk Kabupaten Bandung. Di Kecamatan Pameungpeuk, ada satu nama yang begitu legendaris, Klinik Lapar Kupat Tahu Mang Ade.
Pemiliknya, Ade Zaenal Arifin (72), telah menggeluti usaha kuliner ini sejak tahun 1994. Awalnya, Mang Ade, begitu ia akrab disapa, berjualan menggunakan gerobak sederhana. Selama sekitar 10 tahun ia berkeliling, hingga akhirnya menetap di lokasi tetap di samping Mapolsek Pameungpeuk sejak sekitar tahun 2005 atau 2006.
“Jualan pakai gerobak ada lah sekitar 10 tahunan. Terus pindah ke tempat ini sekitar tahun 2005 atauh 2006an lah. Jadi di tempat ini ada lah sekitar 15 tahun lebih lah,” ujar Ade, saat ditemui infoJabar di lokasi jualannya, Samping Mapolsek Pameungpeuk, Rabu (9/4/2025).
Nama unik Klinik Lapar bukan tanpa alasan. Menurut Mang Ade, kupat tahunya bisa menjadi “obat” bagi perut yang lapar. “Memang sengaja dinamain Mang Ade, karena memang saya yang buatnya. Terus saya coba tambahin nama klinik lapar di depannya. Kenapa klinik, karena kupat tahu ini bisa mengobati orang yang lapar. Sama seperti klinik bisa menyembuhkan yang sakit,” katanya.
Sebelum menekuni usaha kupat tahu, Mang Ade sempat mencoba berbagai bidang usaha, seperti berjualan kain batik. Ia bahkan sempat merantau ke Kediri, namun akhirnya kembali ke kampung halaman di Singaparna. Dari sanalah kemudian ia diajak saudaranya untuk mencoba peruntungan berjualan kupat tahu di kawasan Banjaran dan Pameungpeuk.
Meski awalnya tidak tahu cara membuat kupat tahu, ia belajar secara autodidak dengan bertanya kepada penjual kupat tahu di kampung halamannya.
“Saya sempat bingung, soalnya saya bikin juga gak bisa. Terus saya tanya-tanya aja sama yang jualan kupat di Singaparna. Jualan we saya di Banjaran ini, jadi autodidak aja saya mah. Alhamdulillahnya racikan kupat tahu saya kepake sama orang-orang di sini lah,” ucapnya.
Satu porsi kupat tahu Mang Ade dihargai Rp 12.500. Jika ingin ditambah telur, harganya menjadi Rp 15.000. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan lebih dari 200 porsi.
“Jualan sekarang dibantu sama istri dan anak, cucu juga kadang suka bantuin. Dulu sempat ada karyawan, tapi pada pindah, buka usaha sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Kupat tahu racikan Mang Ade terkenal dengan tekstur kupat yang padat dan empuk, serta bumbu kacang yang halus dan gurih. Tambahan telur membuat cita rasanya semakin lengkap. Warungnya buka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 15.30 WIB, tepat di samping Mapolsek Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.