KJA di Pangandaran yang Ditolak Keras Susi Pudjiastuti-Jeje

Posted on

Pemandangan tidak biasa terlihat di Pantai Timur Pangandaran, sekelompok orang terlihat sibuk merangkai sebuah keramba jaring apung (KJA) untuk budidaya ikan laut. Rencananya KJA itu akan dipasang di kawasan perairan TWA Cagar Alam Pananjung.

Namun, rencana pemasangan KJA tersebut mendapatkan penolakan dari nelayan hingga pelaku wisata. Pasalnya, pemasangan keramba tersebut dinilai bakalan merusak alam laut.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, sangat keberatan adanya rencana pemasangan penambahan KJA oleh salah satu perusahaan.

Jeje menilai apabila dipasang di perairan Pantai Timur Pangandaran yang dekat dengan TWA Cagar Alam dapat mengganggu aktivitas nelayan yang melaut.

“Di situ kan tempat alur perahu nelayan Pantai Timur Pangandaran dan tempat menangkap ikan dan sebagainya, tentu akan mengganggu,” kata Jeje kepada infoJabar, Senin (7/7/2025).

Apalagi, kata dia, KJA itu akan membudiyakan lobster yang dinilai kurang pas, karena berada di perairan dangkal.

“Seharusnya, lokasi untuk budidaya baby lobster maupun ikan itu harus berada di kedalaman 24 hingga 30 meter,” kata Jeje.

Mantan Bupati Pangandaran itu menilai jika lokasi merupakan salah satu area wisata water sport Pangandaran yang sudah menjadi ikon dan daya tarik. “Khawatir akan terganggu saja sebagai lalu lintas nelayan dan aktivitas wisata,” ucapnya.

“Itu kan daerah terumbu karang yang masuk di wilayah konservasi juga yang kedalamannya hanya sekitar sembilan meter, apalagi dalam posisi air laut sedang surut paling mencapai sekitar enam meter,” sambung dia.

Pihaknya juga mengaku belum pernah diundang untuk sosialisasi pemasangan keramba tersebut dari salah satu perusahaan yang mengklaim sudah sosialisasi.

“Saya sebagai Ketua HNSI tidak pernah diundang. Saya tahunya malah dari medsos, tentunya hal ini menjadi pertimbangan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Kabupaten Pangandaran,” ujarnya.

Informasi yang diterima infoJabar, penambahan keramba untuk budidaya ikan terapung yang dilakukan oleh PT. Pasifik Bumi Samudera.

Saat dkonfirmasi, Perwakilan PT Pasifik Bumi Samudera Gorby mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan tanggapan mengenai adanya penolakan dari beberapa pihak terkait rencana penambahan keramba apung di perairan Pantai Timur Pangandaran.

Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 turut menanggapi soal rencana pemasangan KJA di Pantai Timur Pangandaran.

Tokoh Nelayan itu mengaku sangat menolak keras rencana pemasangan KJA untuk budidaya ikan di wilayah konservasi.

“Saya sangat tidak setuju dengan rencana itu,” kata Susi, saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Selasa (8/7/2025).

Susi mengatakan, dulu waktu Prabowo Subianto (saat masih menjabat Menteri Pertahanan RI) datang ke Pangandaran dan naik perahu bersamanya sampai ke perairan Cagar Alam, berbicara membahas tentang keberadaan bagan yang banyak yang seharusnya tidak boleh ada karena merusak lingkungan dan ekosistem.

Bahkan, menurut Susi, Prabowo sempat berkata mau ganti rugi sebagian bagan itu apabila ada program Pemerintah daerah Pangandaran untuk menghilangkan bagan.

“Ehh.. ini tiba-tiba mau pasang dan tambah,” kata Susi.

Susi mengungkapkan, Pangandaran yang utama adalah fokus pada pariwisata dan perikanan nelayan, bukan investasi perikanan keramba yang akan merusak pemandangan dan kegiatan masyarakat dalam pariwisata.

“Ini juga akan mengganggu nelayan setempat dalam menangkap ikan,” ujarnya.

“Ini gila luar biasa gila,” ucapnya.

Respon Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *