Kisah Jarwo, Penjual Miniatur Mobil Kayu di Kuningan baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Di Jalan Raya Cilimus, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan terdapat seorang penjual miniatur mobil bernama Jarwo (50). Siang itu, terlihat deretan mobil miniatur dengan berbagai macam warna berjejer di atas meja kayu berwarna biru dengan tulisan telolet.

Berbeda dengan miniatur mobil pada umumnya, miniatur mobil milik Jarwo dibuat dengan menggunakan kayu triplek. Menurut Jarwo, diperlukan ketekunan dan kesabaran dalam membuat miniatur mobil kayu, pasalnya untuk untuk membuat satu mobil miniatur kayu bisa membutuhkan waktu berhari-hari.

“Pembuatannya kadang bisa sampai seminggu. Perlu sabar, tekun, bikinnya juga kalau lagi santai. Untuk pembuatannya fokus mainan mobil saja. Triplek kayunya dapat beli di tukang kayu,” tutur Jarwo, belum lama ini.

Jarwo mengaku profesi utamanya adalah sopir angkot, namun, ketika angkot mulai sepi, ditambah saat itu sedang ramai fenomena bus telolet. Untuk menambah penghasilan, Jarwo memutuskan untuk mulai menekuni usaha miniatur mobil kayu. Keahlian dalam membuat mobil miniatur Jarwo dapatkan dari temannya yang seorang tukang kayu.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

“Saya belajar kayak temen, awalnya saya bantu-bantu terus buat sendiri. Terus sayanya juga suka buat mainan juga. Mulai jualan itu pas lagi musim bus telolet saja, ” tutur Jarwo.

Menurut Jarwo, saat pertama kali ia berjualan, mobil miniaturnya selalu laris dibeli pembeli. Kala itu, dalam sehari, Jarwo bisa mendapatkan omzet jutaan rupiah.

“Kalau waktu masih baru mah lumayan, sehari bisa tujuh. Untuk harganya, satu itu Rp 150 ribu, sehari bisa sampai sejuta mah,” tutur Jarwo.

Namun, itu dulu, sekarang pendapatan Jarwo dari berjualan mobil miniatur kayunya menurun drastis. Menurutnya, hal ini disebabkan karena trend mobil bus telolet yang sudah tidak lagi viral ditambah dengan banyaknya penjual mainan modern.

“Sekarang mah sudah kurang, bus telolet sudah nggak viral lagi, jadi sepi. Hari ini saja baru laku dua, sehari nggak laku sama sekali juga sering,” tutur Jarwo.

Meskipun sekarang pendapatan tidak menentu, tapi Jarwo masih akan tetap berjualan mainan. Menurutnya, berjualan mobil mainan hanyalah usaha sampingan tempat ia menyalurkan hobi membuat mainan, untuk profesi utamanya sendiri ia masih tetap menjadi sopir angkot.

“Profesi utamanya masih jadi sopir angkot. Daripada bengong saja nunggu penumpang, jualan mobil mah sampingan saja, soalnya suka buat ginian juga. Kalau mengandalkan jualan mainan saja mah nggak cukup. Kalau lagi narik yang jualan anaknya,” pungkas Jarwo.

Pendapatan Turun Drastis

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *