Kisah Inspiratif Milhan Ferdianto, Pemuda Pangandaran yang Berhasil Menjadi Prajurit TNI AL

Posted on

Perjalanan Milhan Ferdianto (21), pemuda asal Pangandaran, menuju cita-citanya menjadi prajurit TNI Angkatan Laut tak mudah. Setelah lima kali gagal dalam seleksi, Milhan dinyatakan lolos dan kini tengah bersiap menjalani pendidikan militer di Surabaya.

Berasal dari keluarga sederhana, Milhan tak pernah menyerah. Ayahnya, Mudakir, bekerja sebagai juru parkir di Pasar Pananjung Pangandaran. Sementara ibunya adalah tenaga honorer di sebuah Taman Kanak-Kanak. Kondisi ekonomi bukanlah penghalang bagi tekad kuat Milhan.

“Sudah lima kali saya ikut seleksi, mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Nilai saya sebenarnya tinggi, tapi selalu belum berhasil. Terakhir saya mengikuti seleksi akhir di Malang, Jawa Timur,” ungkap Milhan saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.

Selama lima tahun terakhir, Milhan terus berlatih sambil bekerja serabutan, menunggu kesempatan berikutnya untuk mendaftar. Pada tahun 2025 ini, usianya hampir menyentuh batas maksimal untuk pendaftaran calon prajurit Tamtama TNI AL. Ia mendaftar melalui Pangkalan TNI AL (Lanal) Bandung dan akhirnya dinyatakan lolos.

Setelah melewati serangkaian tes, Milhan melanjutkan seleksi dan akhirnya resmi diterima untuk menjalani pendidikan di Surabaya. Momen itu disambut dengan rasa haru dan sujud syukur dari kedua orang tuanya.

“Tekad Milhan memang luar biasa. Saya sempat menyarankan untuk cari kerja lain, tapi dia tetap ingin jadi TNI. Kami hanya bisa mendukung dengan doa dan usaha sebisanya,” ujar Mudakir.

Menurut Mudakir, Milhan dikenal sebagai sosok mandiri dan pekerja keras. Ia tak segan bekerja apapun demi mengejar impiannya.

“Saya bangga lihat perkembangan anak saya. Kebanggaan itu semakin besar ketika pelatihnya di Mabes TNI AL Malang, bahkan katanya dipercaya memimpin yel-yel di depan rekan-rekan sesama calon prajurit,” ucapnya.