Kisah Haru Aulia: Nyaris Tak Wisuda, Kini Jadi Wisudawati Terbaik UKRI

Posted on

Haru sekaligus bangga, mimik muka itu ditunjukkan salah satu wisudawati Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Aulia Yasmin Nugraharja saat berpidato di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan ratusan hadirin yang hadir dalam kegiatan Sidang Senat Terbuka dan Wisuda UKRI 2025.

Aulia merupakan mahasiswa yang masuk dalam 10 besar wisudawan dan wisudawati terbaik UKRI 2025 dari Program Komunikasi UKRI dengan IPK 3,97. Di balik kesuksesannya dalam menjalankan perkuliahan hingga dinyatakan sebagai wisudawati terbaik, Aulia memiliki cerita perjuangan yang patut dicontoh banyak orang.

“Momen ini sangat berharga dan menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami. Kami menyadari bahwa tidak semua generasi muda memiliki kesempatan yang sama seperti kami,” kata Aulia saat berpidato, Sabtu (18/10/2025).

Dengan tubuh bergetar dan meneteskan air mata, Aulia mengisahkan, sebelum bisa berpidato di hadapan orang nomor satu di Indonesia ini, dia sempat terancam tidak bisa mengikuti wisuda karena tidak memiliki biaya.

“Berdirinya saya di sini seperti mimpi, saya hampir tidak bisa melewati momen bahagia ini, karena beberapa waktu lalu saya memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan wisuda ini dikarenakan keterbatasan biaya. Namun karena kebijakan yang dikeluarkan oleh Bapak Rektor, akhirnya saya dan kita semua bisa wisuda tanpa mengeluarkan biaya, alias gratis,” ungkap Aulia.

Aulia juga menyebut, jika dia merupakan penerima bantuan dan berkesempatan menjalani kuliah secara gratis. Aulia mengucapkan banyak terima kasih kepada Presiden Prabowo yang merupakan Ketua Yayasan UKRI.

“Bantuan yang bapak berikan tidak hanya meringankan beban materi, melainkan juga memberikan harapan dan semangat baru agar kami dapat terus melangkah maju tanpa rasa khawatir,” ujarnya.

Sebagai wisudawati terbaik, Aulia juga berterima kasih kepada seluruh dosen yang telah membimbingnya dengan penuh kesabaran dan dedikasi. Lalu bimbingan para staf yang setia melayani demi kelancaran proses akademik dan administrasi, serta orang tua yang selalu mendoakan dan memberi semangat tanpa henti.

“Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan yang selalu menjadi sumber kekuatan dan inspirasi. Wisuda ini bukan semata-mata tentang gelar yang kami raih, melainkan simbol kegigihan, kerja keras, dan pengorbanan yang kami jalani selama ini,” tuturnya.

“Kami menghadapi berbagai tantangan mulai dari kesulitan memahami materi, tekanan ujian, hingga membagi waktu antara kuliah dan tanggung jawab lainnya. Semua pengalaman tersebut telah membentuk kami menjadi pribadi yang tangguh, bertanggung jawab, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” tambahnya.

Lulus tepat waktu dengan nilai terbaik atau masuk dalam 10 besar wisudawan-wisudawati UKRI 2025, bagi Aulia merupakan pencapaian yang luar biasa. Apalagi selama berkuliah dia juga harus bekerja.

“Saya pribadi pernah mengalami kesulitan, gimana sulitnya kuliah sambil bekerja. Menjalani kerja sambil kuliah memang bukan hal yang mudah. Saya harus pintar membagi waktu, mengatur waktu antara tugas kuliah dan tanggung jawab pekerjaan. Waktu untuk keluarga dan istirahat menjadi terbatas. Tapi saya jalani semua dengan tekad dan semangat karena saya percaya usaha ini akan membuahkan hasil di masa depan,” jelasnya.

“Dari pengalaman ini saya belajar lebih disiplin, sabar, dan kuat menghadapi berbagai tantangan. Perjalanan ini bukan hanya soal akademik dan pekerjaan, tapi juga soal bagaimana kita tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya,” sambungnya.

Aulia berharap, cerita perjuangan kuliah yang dia sampaikan di hadapan Presiden Prabowo dan ratusan hadirin diharapkan jadi inspirasi bersama.

“Perjuangan ini tidak hanya untuk saya sendiri, tetapi juga sebagai wujud penghormatan dan rasa terima kasih yang mendalam kepada keluarga tercinta yang selalu setia mendukung di setiap langkah. Kini di hadapan lembaran baru kehidupan, marilah kita pegang teguh nilai ketekunan, kerja keras dan kejujuran yang selama ini telah kita tanamkan. Wisuda hari ini bukan titik akhir, melainkan awal dari perjalanan menuju cita-cita yang lebih tinggi,” paparnya.

Menurut Aulia, dunia terus berubah dengan cepat sehingga kita harus terus belajar dan meningkatkan keterampilan diri agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara. Ia juga mengajak teman-teman seangkatannya agar jangan pernah takut akan kegagalan.

Bagi Aulia, setiap usaha dan pengorbanan merupakan investasi untuk masa depan yang cerah.

“Marilah kita selalu bersyukur atas setiap nikmat dan senantiasa memohon kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dan keberkahan dalam mengarungi kehidupan. Semoga kita semua menjadi insan yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya.