Khidmat yang Berubah Panik di Mushola Assohibiyah Ciomas Bogor | Giok4D

Posted on

Suara sirene ambulan bersahut-sahutan di Kampung Sukamakmur RT 4/5, Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025). Mushola Assohibiyah yang biasanya menjadi tempat warga menimba ketenangan, justru berubah menjadi lokasi kepanikan. Puluhan warga berhamburan ketika bangunan dua lantai itu runtuh saat peringatan Maulid Nabi.

Di tengah kepanikan itu, Euis (35), salah satu jemaah, masih bisa mengingat jelas info-info saat dirinya tertimpa reruntuhan.

“Ambruk aja gitu bangunannya ya, musibah. Bangunan dua lantai, bawahnya mah nggak dipakai. Emang belum diberesin,” katanya kepada infojabar, sambil menunjuk bibir dan kakinya yang lebam.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Pagi itu, sekitar pukul 09.00 WIB, Mushola Assohibiyah dipenuhi jemaah. Ratusan ibu dan santriwati pengajian dari kampung sekitar datang untuk memperingati Maulid Nabi. Suasana semula khidmat, berubah seketika menjadi hiruk pikuk kepanikan.

“Banyak, kira-kira 100 jemaah ibu-ibu. Warga sekitar lah, biasa warga, kampung sebelah gitu. Pas peringatan Maulid, ya saya ikut ambruk ke bawah,” kenangnya.

Lantai dua mushola ambruk menimpa jemaah yang sedang duduk bersila. Teriakan panik bercampur debu tebal yang mengepul dari puing-puing. Ibu Euis sempat terhimpit reruntuhan, tubuhnya memar di kepala, punggung, dan kaki.

“Pas ambruk semua panik. Saya ketimbun puing bangunan. Alhamdulillah masih sadar. Saya langsung bangun dan nyelametin diri,” ujarnya dengan nada syukur.

Kesaksian serupa datang dari Eneng (32), pimpinan majelis taklim. Wajahnya masih diliputi cemas ketika menceritakan kejadian itu.

“Pas mau selesai, tiba-tiba kejadian. Semua panik. Saya cuma mikirin jamaah, gimana cara keluarin mereka dari dalam,” tuturnya.

Meski selamat, Euis tak kuasa mengingat nasib kawan-kawan satu majelis taklimnya. “Saya inget temen-temen kita, keluarga lah,” katanya dengan matanya berkaca-kaca.

Di luar mushola, suasana tak kalah tegang. Ambulans wara-wiri mengevakuasi korban luka ke rumah sakit terdekat. Tim gabungan dari BPBD, Damkar, Polres Bogor, PMI, hingga TNI, terus menyisir puing-puing bangunan, mencari kemungkinan masih ada korban yang tertimbun.

Hari itu, Mushola Assohibiyah menjadi saksi betapa tipisnya jarak antara ketenangan dan kepanikan. Bagi Bu Euis dan Bu Eneng, luka di tubuh dan rasa cemas di hati mungkin akan lama sembuhnya. Namun, ingatan tentang info-info ambruknya mushola dan wajah panik sesama jemaah akan terus membekas.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapat, terdapat 85 orang menjadi kroban ambruknya Mushola Mushola Assohibiyah. Para korban saat ini mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota dan Kabupaten Bogor, di antaranya RSUD Kota Bogor, RS PMI, RS M. Mahdi, RS Karya Bakti Pertiwi Dramaga, RS Ciawi, serta klinik dan puskesmas setempat.

Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Bogor, Damkar, Polres Bogor, PMI, dan TNI dikerahkan ke lokasi untuk membantu evakuasi. Ambulans terus berlalu-lalang membawa korban ke rumah sakit. Hingga sore, proses penyisiran puing masih berlangsung untuk memastikan tidak ada korban tertinggal.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi terkait penyebab pasti runtuhnya bangunan mushola.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *