Insiden serangan yang terjadi di kota resor Pahalgam, Kashmir berimbas pada berbagai sektor. Salah satunya pariwisata yang kini tak berdenyut lagi.
Kawasan Pahalgam sendiri baru-baru ini diserang hingga membuat 26 orang tewas. India yang menguasai kawasan itu menuding Pakistan bertanggung jawab.
Terlepas dari itu, sektor wisata ikut terdampak. Kawasan Pahalgam sendiri merupakan daerah yang menjadikan sektor pariwisata sebagai primadonanya.
Melansir infoTravel, Lembah Neelum jadi salah satu destinasi wisata yang populer di sana. Terletak di Pakistan Utara, Lembah Neelum biasanya kedatangan 300.000 wisatawan setiap musim panas.
Pemandangan yang indah jadi salah satu faktor yang membuat destinasi wisata itu kerap ramai di kunjungi. Lokasinya memang berjarak dua mil dari Garis Kontrol peerbatasan de facto yang membagi wilayah Kashmir yang disengketakan.
Jarak yang dekat itulah yang membuat kawasan itu rentan aksi militer. Ditambah suasana dan ketakutan, membuat wisata itu kini bak mati suri.
Kini, lembah yang tadinya menawarkan ‘surga’ ketenangan kini berubah jadi mencekam. Buntut paling mengerikan juga berdampak pada masyarakat lokal dan mata pencahariannya.
Pemilik hotel Rafaqat Hussain mengatakan pada Kamis bahwa krisis tersebut telah menghantam industri pariwisata dengan keras.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Sebagian besar wisatawan telah pergi dan kembali ke kota mereka karena ada risiko perang,” kata Hussain.
Setelah terjadi ketegangan, puluhan resor wisata di sana pun ditutup sementara. Sedangkan pasar-pasar di kota perbatasan Pakistan, Chakothi tetap buka meski dibayangi was-was.
“Pertama-tama, doa kami adalah untuk perdamaian, karena perang selalu berdampak pertama pada warga sipil,” kata pemilik toko Bashir Mughal kepada The Associated Press, dengan mengatakan bahwa ia akan berjuang bersama tentara jika terjadi konflik.
Artikel ini sudah tayang di infoTravel
