Kesunyian yang Sesekali Pecah di Kebun Binatang Bandung update oleh Giok4D

Posted on

Hening, itulah suasana terkini Bandung Zoo Garden atau Kebun Binatang Bandung. Suara burung berkicau terdengar kencang hingga suara siamang terdengar menggema memecah keheningan.

Sebulan lebih ditutup, infoJabar berkesempatan mengunjungi Bandung Zoo, Senin, 8 September 2025 siang. Satwa-satwa di Bandung Zoo masih terjaga di kandangnya, seperti beruang madu nampak mondar-mandir di kandangnya, singa si raja hutan terlelap tidur, hingga jerapah nampak lahap memakan rumput.

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Begitupun di kandang-kandang satwa lainnya, seperti buaya yang anteng berendam di kolam, binturong berjalan di batang pohon, merekat berloncatan hingga beragam jenis burung berterbangan di aviary.

Sementara itu, sejumlah pekerja nampak sibuk memperbaiki kandang, membersihkan kandang dan ada juga yang memberi pakan satwa. Namun di gerai makanan siap saji dan resto yang ada di Bandung Zoo nampak kotor karena sudah lama tidak dibersihkan.

Kurator Satwa Bandung Zoo Rohman Suryaman mengatakan, Bandung Zoo saat ini memelihara 710 ekor satwa, terdiri dari mamalia, aves, dan reptil.

“Sampai saat ini, kondisi satwa setelah ditutup dari tanggal 6 Agustus, alhamdulillah, kondisinya tetap baik-baik saja. Dari beberapa perawatan, juga terkait dengan satwa-satwa yang baru lahir, juga tetap masih kita pelihara dengan baik,” kata Rohman di Bandung Zoo.

Rohman mengungkapkan, pihaknya saat ini melakukan perbaikan-perbaikan kandangan. Ada beberapa proses perbaikan kandang yang dilakukan diantaranya perbaikan tempat minum gajah, valet tempat penyimpanan rumput, pembuatan sarana angkringan untuk satwa bergelantung, juga tempat minum di kandang satwa lainnya.

“Untuk kondisi satwa, alhamdulillah sampai saat ini dalam kondisi baik-baik saja. Kita lebih ke pemberian pakan. Tapi dalam pemberian pakan juga, kita tetap mengacu pada animal welfare ethics. Yaitu pemberian pakan di tempat-tempat yang higienis, juga sarana-sarana kebersihan kandang, sanitasi dan sebagainya itu juga terus dilakukan. Juga pemberian vitamin, beberapa perawatan terhadap anakan yang pemeriksaan oleh dokter hewan terus juga dilakukan setiap hari. Juga beberapa kegiatan yang menyangkut animal behavior satwa yaitu pemberian enrichment seperti rumput yang digantung atau pemberian pakan yang dibuat seolah-olah mendekati alamnya,” ungkapnya.

Rohman menuturkan, pemberian pakan itu ada yang memang sehari satu kali, ada yang sehari tiga kali seperti herbivora yang diberi makan pagi, siang dan sore. Sementara untuk satwa Karnivora diberi pakan sehari sekali.

Rohman juga menyebut, belasan ekor satwa lahir selama Bandung Zoo dilakukan penutupan.

“Kurang lebih ada 11 ekor satwa yang melahirkan, diantaranya ada orang utan, ada juga merekat, ada juga binturong, terus juga ada harimau benggala yang kita senang melahirkan,” ujarnya.

Sementara itu, untuk kondisi orang utan Tama yang sebelumnya viral di media sosial (medsos) dalam kondisi baik-baik saja.

“Kondisi Tama alhamdulillah baik-baik saja. Sekarang sudah berumur 8 bulan, Tama itu sudah mulai bisa bergelantung. Kita ajarin untuk tetap animal behaviornya bisa bergelantung di beberapa tali, setiap hari juga dijemur dan mulai sekarang sudah mulai makan beberapa buah-buahan, di samping susu masih tetap kita kasih,” paparnya.

“Tapi sejauh ini sih untuk satwa-satwa yang berada di sini dalam kondisi baik, untuk yang sakit tetap kita pantau karena yang berada di karantina itu mungkin ada beberapa satwa yang memang secara fisik tidak layak untuk dikoleksikan,” tambahnya.

Rohman sebut, dampak penutupan ini, pihaknya mengkhawatirkan operasional satwa berkurang. Seperti diketahui dalam satu minggu operasional Rp400 juta.

“Itu mungkin yang jadi kekhawatiran kami sebagai karyawan, yang namanya pakan itu kan tidak ada kuasanya buat satwa. Jadi kita khawatir karena pakan operasional kita tergantung dari tiket pengunjung yang masuk. Kami tidak tahu persis sejauh mana kesiapan dari pengurusan Yayasan Marga Satwa. Kalau terus ditutup, kami juga mungkin punya batas ambang buat bisa beroperasi terus-menerus,” paparnya.

Disinggung apakah ada satwa yang dititipkan ke kebun binatang lain, Rohman sebut tidak ada.

“Kalau sampai saat ini sih tidak ada. Karena semua jenis satwa yang dilindungi itu sudah menjadi koleksi. Masuk dikoleksi dari Kemenhut, nomor 170. Sampai saat ini memang tetap koleksi Bandung Zoo,” tuturnya.

11 Satwa Lahir Selama Penutupan

Khawatir Satwa Kelaparan

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *