Kericuhan Warga di Samsat Soreang: Fakta Lengkap dan Solusi

Posted on

Video kericuhan warga di Samsat Soreang viral di media sosial pada Kamis (10/4/2025). Sejumlah warga yang mengantre untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tampak marah dan berkerumun di depan loket kasir. Peristiwa ini dipicu oleh dugaan adanya warga yang mendahului antrean.

Berikut fakta-fakta lengkap terkait kejadian tersebut:

Kericuhan bermula saat seorang warga hendak melakukan balik nama kendaraan dan merasa antreannya diserobot oleh berkas lain yang baru masuk. Warga itu melihat kasir tengah memproses berkas perpanjangan lima tahunan yang sebenarnya telah diajukan sehari sebelumnya namun tertunda karena kekurangan pembayaran.

Warga yang merasa didahului langsung memicu amarah warga lain yang juga sedang mengantre. Mereka berkerumun dan mengamuk di depan loket Bank BJB, tempat pembayaran dilakukan.

Dalam video yang beredar, sejumlah warga terlihat mengamuk, sementara yang lain merekam kejadian dengan ponsel. Petugas kepolisian yang berjaga di Samsat segera turun tangan untuk menenangkan massa dan mengembalikan situasi ke kondisi kondusif.

Setelah personel kepolisian datang, kericuhan berhasil diredam, dan antrean kembali berjalan normal.

Analis Kebijakan P3DW Kabupaten Bandung 2 Soreang, Nunung Nurhayati membenarkan kejadian tersebut dan meminta maaf atas kericuhan yang terjadi.

“Iya terkait kejadian viral kejadian kemarin di Samsat Soreang. Dari kami pertama-tama kami menghaturkan maaf atas terjadi kemarin,” ujar Nunung kepada media, Jumat (11/4/2025).

Nunung menjelaskan bahwa kesalahan persepsi antara warga dan kasir menjadi pemicu utama kericuhan.

“Kemarin juga ada miss komunikasi atau kesalahan persepsi terkait kejadian yang viral kemarin,” lanjutnya.

Nunung menambahkan, kepadatan di Samsat terjadi karena antusiasme masyarakat dalam menyambut program pengampunan pajak kendaraan dari Pemprov Jabar.

“Antusiasme masyarakat dalam program pemutihan ini sangat besar, sehingga masyarakat yang datang sangat membludak ke Samsat Soreang,” kata Nunung.

Ia berjanji akan memperbaiki pelayanan agar program gubernur tersebut dapat berjalan lancar dan tidak memicu insiden serupa.

Menanggapi viralnya video dan padatnya warga di Samsat Soreang, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung bergerak cepat dengan mengumumkan penambahan titik pelayanan.

“Animo masyarakat luar biasa. Insyaallah, setelah berdiskusi, kami menambah lokasi agar tak terjadi antrean panjang,” kata Dadang di Samsat Soreang, Jumat (11/4/2025).

Beberapa titik tambahan yang akan difungsikan antara lain RSUD Otista, Pasar Ikan Modern (PIM), dan kantor Baznas. Nantinya petugas akan mengarahkan wajib pajak ke lokasi-lokasi tersebut untuk mengurai kepadatan.

“Lokasi itu masih dekat dengan Samsat. Nanti dari petugas mengarahkan ke PIM, RSUD Otista, kantor Baznas,” jelas Dadang.

Dadang juga menyebut akan menambah personel dari Polresta Bandung dan Bapenda Jawa Barat demi mempercepat layanan.

“Setelah berkoordinasi dengan Kapolresta Bandung, menambah personel termasuk dari Bapenda Jawa Barat. Kami memohon agar Bapenda Jabar bisa menambah personel,” ujarnya.

Rencana ini mulai dilaksanakan pada Senin, 14 April 2025, usai persiapan skema dan lokasi rampung.

Dadang juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah membayar pajak, dan memastikan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

“Setelah pajak diterima Pemprov Jawa Barat maupun Kabupaten Bandung, akan dikembalikan untuk pembangunan. Dan 3 tahun ke depan, seluruh jalan selesai atau mulus,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *