Sabtu (26/7/2025) malam, udara Bandung terasa lebih hangat dari biasanya. Di pelataran Parkir Barat Trans Studio Bandung, ratusan orang berkumpul, bukan karena macet atau keramaian biasa-tapi karena irama musik yang menggema dari panggung utama Allo Bank Festival 2025.
Sejak pukul 20.00 WIB, antrean mengular di pintu masuk. Lampu-lampu, suara tertawa, dan obrolan penuh membaur dengan semilir angin malam. Di dalam venue, gelombang manusia berdiri rapat. Anak-anak muda, bapak-bapak, emak-emak, hingga remaja yang datang berkelompok larut dalam euforia yang sama menunggu musik dimulai.
Ketika Pasming Based naik panggung, gegap gempita langsung pecah. Lagu-lagu seperti Ditinggal Bang Dika, 100 Persen Cintaku, hingga Sungguh Ketampanan Ini, Aa Oke dan lainnya disambut teriakan dan goyangan. Bahkan, lagu-lagu milik Bernadya dan Juicy Luicy yang turut dibawakan membuat suasana makin hangat.
Di tengah kerumunan, Tia, salah satu penonton, tampak tak berhenti bergerak. Meski berdiri di barisan belakang, tak ada yang bisa menghentikannya dari berjoget dan bernyanyi.
“Top banget, sangat menghibur. Asli, tangan sampai kaki gak bisa diem, sesekali juga ikut nyanyi dan bersorak,” ujarnya dengan tawa puas.
Tia mengaku datang dengan satu harapan besar, melihat Denny Caknan tampil secara langsung.
“Pastinya nunggu Denny Caknan dong, pasti bakal seru abis,” katanya antusias.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Begitu pula Peppy Puspita Sari, yang datang dengan penuh semangat.
“Aslinya gak kuat banget, udah siap joget nih dan galau-galauan. Pokoknya menurut saya, konsernya terbaik,” ujarnya, tak sabar menanti sang idola naik panggung.
Usai Pasming Based, giliran Asep Balon menggebrak dengan deretan lagu-lagunya seperti GBLG, Mending Jomblo, Urang Sunda, hingga Emergency. Tak butuh waktu lama untuk membuat penonton kembali larut dalam riuh.
Malam makin panas saat Club Dangdut Racun menyuguhkan remix dangdut pop lintas genre dari Yellow Claw, Justin Bieber, Taylor Swift, hingga Coboy Junior. Penonton tertawa, bernyanyi, bahkan tak segan berjoget gila-gilaan ketika Barakatak dan Utopia dibawakan dengan gaya khas mereka.
Dan akhirnya, penantian panjang terbayar lunas. Denny Caknan muncul di tengah sorak sorai, membawakan Cunda Mani, Kartonyono Medot Janji, Rungkad, hingga Pamer Bojo dan Wirang. Ribuan suara ikut menyanyikan tiap bait, memadukan galau dan bahagia dalam satu malam tak terlupakan.