Raya, balita perempuan berusia 4 tahun asal Kampung Pasir Ceuri, Desa Kabandungan, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia dengan kondisi memilukan. Di tubuh Raya, ditemukan banyak cacing bersarang bahkan sampai ke batang otak.
Raya meninggal setelah terlambat mendapat perawatan medis. Hal itu disebabkan karena kondisi ekonomi keluarga Raya yang berada dari kalangan kurang mampu.
Kondisi itu mendapat sorotan serius dari anggota DPRD Jawa Barat, Yusuf Ridwan. Legislator yang berasal dari Dapil 5 (Kota dan Kabupaten Sukabumi) ini merasa sangat terpukul dengan kasus yang dialami Raya.
“Kami merasa prihatin dan duka cita mendalam atas kejadian yang menimpa keluarga Raya. Dimana kondisinya mengalami hambatan, bapaknya sakit paru-paru, ibunya mengalami gangguan jiwa jadi dimungkinkan itu tidak terurus dengan baik,” ucap Yusuf saat dihubungi, Rabu (20/8/2025).
“Atas kejadian ini saya pertama mendoakan mudah-mudahan Raya bisa memberikan syafaat pada orang tuanya dan kedua semoga tidak terulang lagi,” lanjutnya.
Yusuf menyoroti bagaimana peran pemerintah desa dalam ‘menjaga’ rakyatnya. Menurutnya ada hal yang luput dari perhatian pemerintah sehingga munculnya kasus Raya tersebut.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Hal ini pasti ada sebabnya, pertama kita melihat bagaimana perhatian lingkungan sekitar, RT RW dan pihak pemerintah desa kenapa tidak mendeteksi masyarakat mengalami kesusahan,” tegasnya.
Seharusnya kata dia, pemerintah setempat bisa memperhatikan dan mengawasi masyarakat yang mengalami kesulitan. “Harus bisa diantisipasi jangan sampai ada Raya berikutnya,” ujarnya.
Yusuf menuturkan, seorang Gubernur Jabar memberi perhatian langsung terkait kasus meninggalnya Raya. Sementara pemerintah daerah baik di tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten, terlihat seakan berdiam diri.
“Kemudian saya apresiasi perhatian Gubernur Jabar dimana sebetulnya jenjangnya jauh, sebelum gubernur seharusnya bupati, camat, kepala desa sampai ke bawah. Ini harus berjalan sesuai harapan dimana pemimpin akan ditanya kenapa terjadi,” ungkapnya.
“Harus jadi perhatian agar jangan sampai terjadi lagi, khususnya pak kades. Masa gubernur mengetahui hal ini, makanya saya mengapresiasi. Perhatian pemerintah daerah kurang peduli dan katakanlah tara ngeliling (nggak pernah keliling) sehingga hal itu tidak diketahui,” tandasnya.