Jalur Puncak, tepatnya di depan Pasar Cipanas, Cianjur, kembali mengalami kemacetan setelah masa ‘libur’ angkot selama sepekan pasca-Lebaran Idul Fitri berakhir.
Ratusan angkot yang melayani rute Cipanas-Puncak mulai kembali beroperasi dan banyak yang ngetem (berhenti menunggu penumpang) di sepanjang kawasan Pasar Cipanas. Kondisi ini membuat arus lalu lintas tersendat.
Pantauan infoJabar, angkot berwarna kuning tersebut terlihat mangkal di sisi jalan, menyebabkan jalur menuju Puncak menjadi padat merayap. Sementara lajur berlawanan arah cenderung lancar. Ketimpangan arus ini memicu antrean kendaraan hingga ke depan Istana Cipanas. Tak hanya mobil, pengendara sepeda motor pun turut tertahan dalam antrean panjang.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan, mengatakan bahwa angkot sudah kembali beroperasi sejak H+8 Lebaran.
“Diliburkannya kan hanya tanggal 1-7 April 2025. Selebihnya beroperasi lagi. Dan memang saat diliburkan arus menjadi lancar, tapi setelah beroperasi kembali banyak sopir yang nakal dan ngetem di jalur tersebut,” kata dia, Sabtu (12/4/2025).
Ia menegaskan, Dishub akan menambah personel untuk mengimbau para sopir agar tidak ngetem di jalur utama, terutama di kawasan pasar.
“Kalau menurunkan penumpang silakan, tapi jika sampai ngetem cari penumpang tentu tidak boleh. Makanya kita akan antisipasi dari yang ngetem itu dengan menambah personel yang ditempatkan di sana, supaya ketika ada yang ngetem langsung diperingatkan agar segera melaju lagi, sebab akan menghambat arus kendaraan,” lanjutnya.
Solusi Jangka Panjang: Terminal Khusus Angkot
Sementara itu, Bupati Cianjur dr. Muhammad Wahyu menyebut bahwa insentif dan masa libur bagi ratusan angkot di kawasan Puncak Cipanas merupakan solusi jangka pendek yang diterapkan selama momen libur Lebaran.
Menurutnya, Pemkab Cianjur kini tengah menyiapkan solusi jangka panjang agar kemacetan tak terus berulang akibat angkot yang ngetem sembarangan.
“Kita siapkan solusi jangka panjangnya yakni dengan membuat terminal. Sebelumnya kan di lahan desa, tapi itu untuk bongkar muat barang buat orang. Jadi kita cari dulu lahan kemudian dibangun terminalnya,” kata dia.
Ia menambahkan bahwa penyediaan terminal akan menjadi langkah tegas agar sopir angkot tak lagi punya alasan untuk ngetem di bahu jalan.
“Dengan begitu tidak ada alasan lagi untuk sopir ngetem sembarangan. Karena sudah disiapkan sarana dan prasarananya. Secepatnya kita bangun terminal angkot tersebut,” pungkasnya.