Kolaborasi dua pemerintahan daerah kembali tampak nyata saat Bupati Bogor Rudy Susmanto dan Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, bersama-sama meresmikan Kelder Air Mancur sebagai cagar budaya. Peresmian yang berlangsung di Kota Bogor, Sabtu (16/8/2025), menjadi momentum penting penguatan kerja sama antara Kabupaten dan Kota Bogor dalam menjaga warisan sejarah sekaligus sumber kehidupan masyarakat.
Bupati Bogor Rudy Susmanto menegaskan Kelder Air Mancur bukan hanya peninggalan fisik, tetapi simbol keterhubungan dua wilayah yang berbagi sumber daya sejak lama. “Sejarah mencatat, air dari Ciburial mengalir melalui overloops Kelder hingga dinikmati rakyat di Bogor dan Jakarta. Hingga kini, kebermanfaatannya masih dirasakan. Karena itu, penetapan sebagai cagar budaya adalah bentuk tanggung jawab kita bersama,” ujar Rudy.
Rudy menyebut, amanah UUD 1945 bahwa bumi, air, dan kekayaan alam harus digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, hanya bisa dijalankan melalui sinergi.
“Kabupaten dan Kota Bogor memiliki sejarah dan masa depan yang terhubung. Menetapkan Kelder Air Mancur sebagai cagar budaya bukan hanya menjaga situs, tetapi juga menjaga semangat persatuan,” dia menambahkan.
Senada, Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menilai peresmian ini melampaui sekadar seremoni. Menurutnya, penandatanganan prasasti Kelder Air Mancur adalah pengingat bahwa kedua wilayah berdiri di atas sejarah yang sama.
“Kota dan Kabupaten Bogor tidak bisa dipisahkan. Dari awal, pemikiran pendirinya adalah bagaimana memenuhi kebutuhan dasar rakyat, terutama air bersih. Alhamdulillah, bangunan ini masih berfungsi hingga kini,” kata Dedie.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Dedie menekankan, keputusan menjadikan Kelder Air Mancur sebagai cagar budaya adalah langkah strategis agar nilai historis sekaligus fungsi sosialnya bisa diwariskan.
“Sejarah memberi kita tanggung jawab untuk menjaga, sementara masyarakat menuntut pelayanan terbaik. Sinergi antara kota dan kabupaten adalah kunci untuk menjawab keduanya,” Dedie menandaskan.
