Kejati Jawa Barat sedang menelaah sejumlah aduan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Bandung Bandung (KBB). Laporan ini pun diadukan sejumlah aktivis antikorupsi yang mendesak agar permasalahan tersebut segera diselidiki.
Ada sejumlah kasus yang mereka laporkan mulai dari penyalahgunaan wewenang hingga soal dugaan jual beli jabatan. Berkas pengaduan massa pun kemudian diterima Asisten Tindak Pidana Intelijen Kejati Jabar, Agustinus Heri Mulyanto.
“Kami menerima laporan pengaduan ini secara resmi. Tentunya akan kami telaah dan tindaklanjuti sesuai mekanisme hukum yang berlaku,” katanya, Rabu (17/9/2025).
Sementara itu, sejumlah aktivis antikorupsi menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kejati Jabar. Mereka mendesak supaya laporan yang mereka adukan agar segera ditangani.
“Kita mendorong kasus-kasus yang kita adukan ini segera diusut oleh Kejati Jabar,” kata koordinasi aksi, Wanda Vindi.
Berdasarakan sumber yang ia dapatkan, ada dugaan penyelewengan dana masalah penanganan stunting di KBB. Saat dana itu dicairkan, justru malah ada pengalihan senilai Rp 5,4 miliar.
Kemudian, mereka juga mendapatkan informasi soal dugaan jual beli jabatan. Dari informasinya, tarif yang dikenakkan senilai Rp 1 miliar yang tersebar di berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
Mereka pun mendesak supaya kasus ini segera diusut tuntas. Massa memberikan jangka waktu kepada Kejati Jabar selama sebulan supaya segera membuka penyelidikan.
“Kasus ini harus segera diusut tuntas supaya tidak merembet ke yang lain,” pungkasnya.