Keberadaan kucing liar di Kota Bandung memang berpotensi mengalami overpopulasi. Namun bagi Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, kucing liar bukan sekadar hewan jalanan, tapi mereka adalah pasukan alami yang menjaga kota dari ancaman ledakan populasi tikus.
Mengenai ancaman overpopulasi kucing liar di Kota Bandung, Farhan menyebut Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) memiliki program sterilisasi kucing liar yang sudah berjalan.
“Makanya sekarang DKPP sedang melakukan sterilisasi dan sudah dijalankan sejak puasa lalu,” kata Farhan saat ditemui di daerah Kiaracondong, Jumat (25/4/2025),
Farhan mengungkapkan, program sterilisasi kucing liar sudah dijalankan secara rutin oleh pemerintah. Hanya saja kata dia, Pemkot Bandung tidak terlalu gencar mempublikasikan hal tersebut.
“Iya tapi memang kita tidak melakukan publikasi besar-besaran. Sejak bulan puasa saya dapat laporan mereka (DKPP) melakukan dengan sangat rutin, kucing liar disterilisasi,” tegasnya.
Disinggung soal keberadaan kucing liar di Kota Bandung, Farhan memberi tempat tersendiri untuk hewan-hewan lucu itu sebagai bagian dari ekosistem kehidupan sekaligus menjadi pengendali hama di pusat kota.
“Enggak (mengganggu), kita lihat bahwa keberadaan kucing liar bagian dari ekosistem kita, dan saya lihat banyak kelompok masyarakat mencintainya dan berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjadi ledakan populasi tikus,” tutup Farhan.
Untuk diketahui, DKPP Kota Bandung pernah mengeluarkan data terkait jumlah kucing liar pada tahun 2022. Saat itu disebutkan, kucing liar di Kota Bandung diperkirakan mencapai 15 ribu ekor.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandy Saefulloh menjelaskan estimasi pertumbuhan populasi kucing liar di Kota Bandung. Berdasarkan perhitungan biologis kata dia, satu ekor indukan bisa berkembang menjadi puluhan ekor dalam setahun jika tidak dikendalikan.
Oleh karena itu, meski data pasti belum tersedia, DKPP berasumsi bahwa kondisi populasi kucing liar saat ini cenderung mengarah pada overpopulasi. Karena itulah, Pemkot Bandung menurutnya gencar menjalankan program sterilisasi.
“Cuma dalam proses penanganannya kita harus berasumsi bahwa ini over populasi dianggapnya sehingga kita harus konsen dengan asumsi over populasi. Dengan begitu ini jadi program yang fokus dan serius untuk penanganannya karena kita kejar-kejaran waktu juga dengan proses asumsi kelahiran kucing,” paparnya.