Kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Cirebon masih menjadi perhatian serius. Hingga pertengahan September 2025, ribuan warga tercatat masih terinfeksi penyakit menular ini.
Ketua Tim Kerja P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Subhan, mengungkapkan hingga minggu ke 36 tahun 2025 pihaknya mencatat ada 5.775 kasus TBC. Angka tersebut berasal dari estimasi sekitar 10.327 orang yang diperkirakan terjangkit di wilayah Cirebon.
“Sampai dengan 5 September 2025, kami mencatat ada sebanyak 5.775 orang yang teridentifikasi TBC,” ujar Subhan saat ditemui, Rabu (17/9/2025).
Meski jumlahnya masih tergolong tinggi, data itu menunjukkan adanya tren penurunan. Pada tahun 2024, tercatat 9.953 warga Cirebon terinfeksi TBC, atau sekitar 96 persen dari estimasi total kasus 10.346 orang.
Untuk menekan angka TBC, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan sejumlah langkah strategis. Mulai dari penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan gratis, investigasi kontak erat, hingga skrining massal di daerah berisiko tinggi.
Selain itu, Dinkes juga berkomitmen menurunkan kasus TBC hingga 50 persen dalam lima tahun ke depan. Salah satu upaya besar yang tengah disiapkan adalah pembangunan rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan berkualitas di Kabupaten Cirebon.
“Kami terus melakukan pelacakan kasus TBC yang belum memulai pengobatan, meningkatkan jejaring internal dan eksternal, serta mendorong masyarakat untuk disiplin minum obat,” jelas Subhan.
Sosialisasi tentang pentingnya kepatuhan minum obat menjadi salah satu fokus utama. Melalui program Pengawasan Menelan Obat (PMO), Dinkes berupaya memastikan pasien TBC tidak menghentikan pengobatan sebelum waktunya.
“Validasi data juga dilakukan secara rutin, agar upaya penanganan TBC bisa lebih tepat sasaran,” tambahnya.
Pihaknya berharap, dengan sinergi program kesehatan dan edukasi masyarakat sehingga kasus TBC di Kabupaten Cirebon bisa terus ditekan dari tahun ke tahun.