Kasus COVID-19 Naik di Asia, Jabar Tetap Waspada Meski Nol Kasus

Posted on

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap Peningkatan Kasus COVID-19. Hal itu menyusul terjadinya peningkatan kasus di beberapa negara Asia seperti Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jawa Barat, Rochady Hendra mengatakan, di Jawa Barat, hingga Senin (2/6/2025) tercatat belum ditemukan kasus positif COVID-19. Meski tidak ditemukan, namun masyarakat tetap diminta waspada.

“Belum ada (kasus). Tapi kan tetap harus waspada, karena enggak ada atau 0 itu adalah yang dilaporkan, dirawat di rumah sakit kan, ada saja yang tanpa gejala berat,” kata Rochady saat dikonfirmasi.

Mengenai surat edaran Kemenkes, dia menyebut Dinkes Jabar telah menyebarluaskan peringatan kewaspadaan kepada 27 kabupaten/kota. Salah satu yang ditekankan kata dia yakni meningkatkan kinerja surveilans atau kegiatan pemantauan.

“Dinas kesehatan langsung memberikan edukasi pada masyarakat, salah satunya melalui media sosial, koordinasi dengan 27 kab/kota untuk waspada dan meningkatan kinerja survailans. Selain itu juga Dinas Kesehatan Jabar sudah meneruskan surat edaran Kemenkes terkait kewaspadaan COVID-19 ke kabupaten/kota se-Jabar,” ujarnya.

Namun Rochady menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir terhadap kabar peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara Asia. Meski begitu, dia tetap meminta masyarakat untuk sadar diri jika mengalami gejala sakit untuk segera memeriksakan diri.

“Sejauh ini blm ada yang perlu di khawatirkan, namun perlu dilakukan edukasi juga ada gejala masyarakat untuk mau dilakukan pemeriksaan COVID-19, karena sejauh ini ada keengganan dari masyarakat,” tegasnya.

“Masyarakat perlu tetap waspada, namun tidak panik, mengingat gejala yang muncul umumnya bersifat ringan, mirip flu biasa,” sambungnya.

Di sisi lain, meski tidak ada kasus COVID-19 saat ini, fasilitas kesehatan di Jabar tetap siap memberi pelayanan jika ditemukan pasien yang terindikasi positif COVID-19.

“Berkaca pandemi, fasilitas kesehatan di Jabar siap baik tenaga medis atau ruang isolasi jika diperlukan. Ketersediaan fasilitas kesehatan termasuk ruang isolasi dan tenaga medis sudah tersedia di Jawa Barat karena sudah merupakan standar pelayanan di rumah sakit,” ujar Rochady.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *