Kasus Balita Kejang Dibawa Naik Motor Disorot DPRD

Posted on

DPRD Kabupaten Sukabumi menyoroti kasus viral seorang ayah yang terpaksa membawa anak balitanya yang kejang ke rumah sakit menggunakan sepeda motor, usai diminta membayar biaya ambulans oleh pihak Puskesmas Cibitung.

Ketua Komisi IV DPRD Sukabumi, Ferry Supriyadi, menyayangkan peristiwa itu dan menilai kejadian tersebut mencederai nilai kemanusiaan.

“Secara pasti kejadian seperti apa kita belum tahu. Kalau berita di media, secara pribadi maupun lembaga Komisi IV DPRD sangat menyayangkan tindakan yang tidak bermoral,” kata Ferry dalam keterangan tertulis yang diterima infoJabar, Minggu (25/5/2025).

Ferry menegaskan bahwa seluruh pegawai di instansi pemerintah sudah digaji oleh negara dan tugas utama mereka adalah melayani masyarakat, bukan mempersulit.

“Atas dasar apa instansi atau lembaga pemerintah menolak atau meminta uang kepada masyarakat yang membutuhkan? Semua karyawan dan semua yang ada di instansi pemerintah sudah dibayar oleh pemerintah dan tugasnya melayani masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika kejadian tersebut benar terjadi seperti yang diberitakan, maka harus ada tindakan tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab.

“Kalau memang itu benar terjadi, menurut saya harus ada sanksi yang tegas terkait peristiwa kemanusiaan tersebut. Dan tindak lanjut kita, kita panggil pihak terkait dengan hal ini,” tegasnya.

Ferry juga menyoroti aspek kemanusiaan yang menurutnya kurang diperhatikan oleh petugas di lapangan. Ia menilai, seharusnya kondisi darurat seperti ini tak boleh dibenturkan dengan alasan biaya.

“Iya makanya secara utuh kita belum bisa berstatemen karena belum dengar dari kedua belah pihak. Namun menurut saya, walaupun masuknya secara umum, ketika harus dirujuk dan ada yang harus dibayar terus orang tuanya bilang tidak ada, harusnya petugas puskesmas atas nama kemanusiaan mengantar dulu karena berurusan dengan nyawa, terlebih itu bayi,” katanya.

“Jangan kedepankan uangnya. Ini kan bicaranya kemanusiaan. Siapa yang ada di situ mengantarkan dulu agar tertangani dulu si bayi. Hal lain bisa dibahas belakangan. Menurut saya, tetap ini atas nama kemanusiaannya kurang dapat, kok tega begitu,” tutup Ferry.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Cibitung, dr Deddy Agus Syahputra, mengaku sudah mengunjungi keluarga Jatnika untuk meminta maaf setelah kasus tersebut viral.

“Ya benar, kemarin kita langsung mengunjungi keluarga untuk meluruskan miskomunikasi sekaligus memohon maaf atas kejadian yang terjadi hari kemarin. Mudah-mudahan ini sebagai bahan pembelajaran untuk kami ke depannya,” ujar dr Deddy saat dikonfirmasi infoJabar.

Puskesmas Minta Maaf