Kapan Idul Adha 2025? Simak Jadwal dan Dalil Berkurban

Posted on

Hari Raya Idul Adha adalah perayaan penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Idul Adha tidak hanya mengandung nilai ibadah, tetapi juga sarat dengan pesan kemanusiaan dan ketakwaan.

Di Hari Raya Idul Adha, umat Muslim melakukan salat Id berjamaah di pagi hari, dilanjutkan dengan ibadah penyembelihan hewan kurban bagi yang mampu. Hasil sembelihan daging hewan kurban tersebut didistribusikan untuk masyarakat.

Terdapat sejumlah hikmah dan keutamaan dari ibadah berkurban saat Idul Adha. Untuk memahaminya, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Setiap tahunnya, Idul Adha diperingati pada hari ke 10 bulan Dzulhijjah. Idul Adha dilaksanakan ketika ibadah haji sedang berlangsung.

Inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, sedangkan hari pelaksanaan wukuf dikenal sebagai Hari Arafah, yang dimulai pada tanggal 9 Zulhijah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah. Di tahun 2025 ini, pemerintah menetapkan Idul Adha 1446 jatuh pada Jumat 6 Juni 2025.

Perintah untuk melaksanakan kurban termaktub dalam kitab suci Al Quran. Berikut sejumlah ayat Al Quran yang menjelaskan tentang perintah ibadah kurban:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”

Dilansir dari laman Bazanas, Surat Al-Kautsar adalah surat pendek yang memiliki makna mendalam. Surat ini diturunkan di Mekah dan terdiri dari tiga ayat. Ayat kedua dari surat ini adalah yang memuat perintah untuk berkurban. Kata (wanhar) dalam ayat tersebut diterjemahkan sebagai “dan berkurbanlah”.

Dalam konteks ayat ini, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan umat Muslim untuk mendirikan salat dan berkurban sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Nikmat yang dimaksud dalam ayat ini bisa mencakup berbagai aspek, termasuk keimanan, kesejahteraan, dan kehidupan yang baik.

“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”

” Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka.”

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

Idul Adha memiliki sejumlah keutamaan bagi umat Islam. yang tidak hanya terkait dengan ritual ibadah, tetapi juga dengan pahala besar yang dijanjikan oleh Allah SWT.

Seperti dikutip dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), hewan kurban yang disembelih kelak akan menjadi saksi amal kebajikan di hari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:

“مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ، وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا، وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا”

“Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah. Maka perbaguslah jiwa kalian dengannya.”
(HR Ibnu Majah No. 3117)

Lebih lanjut, pahala yang diperoleh dari kurban disebut tidak terhitung. Setiap helai bulu dari hewan yang dikurbankan mengandung kebaikan bagi pelakunya. Hal ini ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:

“قَالَ: بِكُلِّ شَعَرَةٍ حَسَنَةٌ… قَالَ: فَالصُّوفُ؟ قَالَ: بِكُلِّ شَعَرَةٍ مِنَ الصُّوفِ حَسَنَةٌ”
“Beliau bersabda: Pada setiap bulu ada satu kebaikan. Mereka bertanya: Bagaimana dengan bulu domba (shuf)? Beliau bersabda: Pada setiap bulu shuf ada satu kebaikan.”
(HR Ibnu Majah No. 3127)

Dengan begitu, berkurban bukan hanya soal menyembelih hewan, tetapi merupakan amal yang disukai oleh Allah SWT dan memberikan manfaat besar bagi pelakunya di akhirat kelak.

Hikmah yang terkandung dalam Idul Adha juga sangat luas dan mendalam. Seperti yang disampaikan oleh Ustaz Fuat Hasanudin dalam khutbahnya di Universitas Islam Indonesia (UII), ibadah kurban adalah cerminan ketakwaan yang tinggi kepada Allah SWT. Kurban mengajarkan umat Islam untuk lebih peka, peduli terhadap sesama, dan siap mengorbankan sebagian hartanya demi kepentingan yang lebih besar.

Ustaz Fuat juga menekankan pentingnya keseimbangan antara ikhtiar dan tawakal dalam pelaksanaan ibadah ini. Menurutnya, sikap tawakal kepada Allah tidak berarti pasrah tanpa usaha, melainkan harus dibarengi dengan kerja keras dan upaya maksimal dalam kehidupan sehari-hari.

Idul Adha juga menunjukkan sifat universal Islam yang merangkul semua kalangan, sebagaimana terlihat dari kebersamaan jutaan jamaah haji dari berbagai suku, ras, dan bangsa di Tanah Suci yang melaksanakan ibadah dalam kesatuan tujuan.

Sementara itu, menurut KH Amin Baedjuri seperti dikutip dari laman NU Online, Idul Adha mengajarkan umat Islam untuk tetap menjaga fitrah suci dan melakukan pengabdian total kepada Allah SWT. Setiap Muslim diharapkan mengembangkan sikap ikhlas, sabar, tawakal, dan istiqamah dalam setiap aspek kehidupannya.

Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga tentang memaknai kebersamaan, kepedulian, serta menjadikan ibadah sebagai sarana untuk memperkuat hubungan dengan Allah (hablum minallah) dan dengan sesama manusia (hablum minannas).

Pakaian ihram yang digunakan dalam ibadah haji, menurut KH Amin Baedjuri, merupakan simbol dari kesetaraan di hadapan Allah SWT. Ketika seseorang mengenakan ihram, ia menanggalkan semua status duniawinya dan hanya fokus kepada pengabdian kepada Sang Pencipta.

Prosesi haji seperti thawaf dan sa’i pun mengandung filosofi penting yang juga relevan dengan semangat Idul Adha, yakni keseimbangan antara spiritualitas dan kemanusiaan, antara penghambaan kepada Allah dan kepedulian terhadap sesama.

Demikian ulasan mengenai dalil, keutamaan dan hikmah ibadah kurban dalam Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam. Semoga bermanfaat!

Kapan Idul Adha 2025?

Dalil Berkurban saat Idul Adha

1. Surat Al-Kautsar, ayat 1-3:

2. Surah Al Hajj ayat 28

3. Surah Al Hajj ayat 34-35

4. Surah As Saffat ayat 102

Keutamaan Idul Adha bagi Umat Islam

Hikmah Idul Adha bagi Umat Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *