“Nggak tahu malu!” Kalimat itu terdengar begitu menghentak di telinga Alvi Maulana (24) yang membuat darahnya mendidih. Terlebih, kalimat itu terlontar dari mulut Tiara Angelina Saraswati (25), kekasihnya.
Kalimat itu terlontar saat Alvi ke indekos di kawasan Lidah Wetan, Surabaya. Siapa sangka, hal itu akhirnya menghadirkan kejadian mengerikan.
Alvi membunuh kekasih yang sudah membersamainya selama 5 tahun. Tak hanya dibunuh, tubuh Tiara dimutilasi hingga polisi total menemukan 554 potong.
Hal ini terungkap dalam rekonstruksi yang dilakukan di lokasi pada Rabu (17/9/2025). Berbagai adegan dilakukan Alvi, termasuk memberi pengakuan kepada polisi.
Dikutip dari , Alvi memulai rekonstruksi dengan memperagakan adegan menjemput adiknya di Bandara Juanda. Sesampainya di kamar kos, ia memperagakan adegan saat menghubungi korban melalui WhatsApp. Setelah hampir satu jam, pada adegan keempat, korban membuka pintu sambil mengumpat.
“Setelah dibuka pintu, kamu ngapain?” tanya petugas kepada Alvi.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Alvi menjawab korban sempat mengumpat kepadanya. “Dia (korban) bilang ‘nggak tahu malu’. Terus kemudian ke atas,” kata Alvi.
Emosi Alvi langsung meledak seketika. Sehingga, terlintas dalam pikirannya untuk menghabisi korban dengan mengambil pisau dapur hingga akhirnya tubuh korban dimutilasi dan potongannya disebar ke berbagai titik.
Alvi sendiri memperagakan 33 adegan mulai dari menjemput korban hingga membuang potongan tubuhnya.
“Total ada 33 adegan yang diperagakan pelaku. Mulai datang dari menjemput hingga membuang bagian tubuh korban,” kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Fauzy Pratama.
Diberitakan sebelumnya, kasus mutilasi ini menggemparkan Mojokerto dan Surabaya. Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto dalam konferensi pers Senin (8/9/2025,) menjelaskan Alvi membunuh kekasihnya, warga Desa Made, Lamongan, pada 31 Agustus 2025 dini hari.
Bermula dari cekcok di kos, pelaku menusuk leher korban hingga tewas, lalu memutilasi jasadnya di kamar mandi. Bagian kepala korban kemudian disembunyikan di belakang lemari, sementara potongan tubuh lainnya dibuang ke kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Artikel ini telah tayang di