Seorang balita bernama Ivan Novak harus menanggung penderitaan berat akibat sembelit parah yang menekan organ dalam tubuhnya. Dokter memperkirakan sekitar seperenam dari berat tubuh Ivan, yang hanya 10 kilogram, terdiri dari kotoran (feses).
Ibunya, Elissa (35), mengisahkan bahwa sembelit membuat Ivan terus-menerus muntah. Awalnya ia tidak mengetahui penyebab utama rasa sakit putranya. Selama masa itu, Elissa bahkan harus membawa Ivan ke rumah sakit hingga empat kali dalam seminggu.
Belakangan, Elissa baru mengetahui bahwa sembelit tersebut membuat usus besar Ivan menekan paru-paru dan lambung.
“Perutnya tergencet. Semua organnya terdorong keluar,” kata Elissa kepada BBC.
Ia mengingat betapa sulitnya masa-masa itu.
“Kami berada di UGD hingga 12 jam sekali waktu… hanya menunggu enema saja. Dia kesakitan sepanjang waktu dan berteriak atau hanya berbaring di sana karena dia terlalu lemah. Itu adalah masa yang sangat mengerikan. Sangat traumatis bagi semua orang,” tuturnya.
Elissa, yang berasal dari Nuneaton, Warwickshire, menyebut penyakit ini merampas masa kecil Ivan. Saat usianya lima tahun, Ivan pernah dirawat di rumah sakit sebanyak 25 kali hanya dalam enam bulan, tepatnya pada 2022, ketika kondisinya mencapai puncak.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Foto-foto menunjukkan perut Ivan tampak membengkak karena sembelit. Elissa mengaku khawatir, terutama ketika melihat putranya kesulitan untuk sekadar bangun sendiri.
Setelah bolak-balik ke dokter umum dan IGD, barulah Elissa mendapat kepastian bahwa seluruh usus besar Ivan terdampak. Ia percaya keterlambatan diagnosis bisa berakibat fatal jika berlangsung lebih lama.
Menurut Elissa, salah satu penyebab keterlambatan itu adalah kondisi genetik Ivan yang memengaruhi kemampuan kognitifnya.
“Itu dianggap sebagai ‘ya, begitulah anak-anak cacat’. Kami bahkan punya satu konsultan yang mengatakan ‘anak-anak cacat hanya berteriak’,” ucapnya.
“Hal itu tidak diselidiki dengan benar, tidak ditanggapi dengan serius sampai dia benar-benar berada pada titik krisis. Tanda-tanda kesakitannya tidak dikenali. Itu benar-benar badai yang sempurna,” lanjut Elissa.
Kini setelah diagnosis ditegakkan, Ivan diberi obat pencahar dan menjalani pembersihan usus setiap hari untuk meringankan kondisinya.
Badan amal Bladder and Bowel UK mencatat sekitar 1,5 juta anak di seluruh Inggris mengalami sembelit. Jumlah kasus rawat inap akibat sembelit pada anak hingga usia 16 tahun bahkan mencapai angka tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Data resmi NHS menunjukkan lebih dari 44.000 kasus rawat inap terkait sembelit tercatat pada periode 2023-2024 saja.
Davina Richardson, perawat spesialis dari badan amal tersebut, menjelaskan bahwa sembelit masih sering dipandang remeh oleh sebagian tenaga kesehatan.
“Ini adalah masalah besar dan banyak profesional perawatan kesehatan tidak menganggapnya sebagai masalah serius pada anak-anak,” jelas Richardson.
“Membahas pipis dan pup itu sangat tidak khas Inggris. Itu bukan sesuatu yang kita lakukan sebagai sebuah budaya,” tambahnya.
Artikel ini telah tayang di .