Kabupaten Kuningan, menjadi satu dari tujuh daerah yang masuk di kawasan Rebana. Meski memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, namun pengangguran di Kabupaten Kuningan juga masih tinggi.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Mengutip Badan Pusat Statistik (BPS), Kuningan jadi daerah dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) tertinggi di kawasan Rebana, yakni 7,78 persen. Artinya setiap 100 orang angkatan kerja ada sekitar tujuh orang yang menganggur.
Menanggapi masalah pengangguran tersebut, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kuningan, Dudi Pahrudin mengatakan, pada 2024 memang angka pengangguran di Kuningan masih tinggi. Namun, jumlahnya menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
“Angka tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Kuningan ada penurunan 1,7 persen dari tadinya di 2023 ada 9,49 persen, sekarang jadi 7,78 persen. Berdasarkan hasil survei tahun 2024 itu sekarang 48 ribuan, menurun dibandingkan 2023 54 ribu,” tutur Dudi, Rabu (14/5/2025).
Menurut Dudi, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Kabupaten Kuningan. Mulai dari minimnya investasi, angkatan kerja yang belum kompeten, serta lowongan kerja yang terbatas.
“Banyak faktor, pertama jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan lapangan kerja. Kesiapan dari pencari kerja yang belum memiliki keterampilan atau keahlian baik hard skill atau softskill nya, dan investasi juga berpengaruh,” tutur Dudi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kuningan melakukan berbagai macam upaya untuk terus menekan angka pengangguran, seperti mengadakan pelatihan kepada para pencari kerja.
“Dengan mengadakan pelatihan keterampilan bagi para pencari kerja, sehingga pada saat dia melamar pekerjaan paling tidak dia sudah memiliki keterampilan. Barangkali yang mau berwirausaha juga dia sudah memiliki keterampilan,” tutur Dudi.
Untuk memperluas lowongan pekerjaan, pihaknya juga mengadakan bursa lapangan kerja atau jobfair. Menurutnya, adanya bursa lapangan kerja dapat menyerap pengangguran secara signifikan.
“Untuk lowongan pekerjaan kita melakukan bursa kerja ke perusahaan di Kuningan ataupun di luar Kuningan terutama daerah tetangga Brebes, Majalengka, Cirebon. Alhamdulillah pada 2024 saat jobfair sudah ada penempatan 1.600 orang. Tahun sekarang di program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati kita sudah melaksanakan jobfair bursa talenta dalam rangka memfasilitasi perusahaan dan pencari kerja. Ada 1.481 orang yang sudah ditempatkan masuk dalam proses rekrutmen,” tutur Dudi.
Dudi juga menyampaikan bahwa Dinas Ketenagakerjaan Kuningan akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Kuningan.
Dia juga berharap, dengan masuknya Kuningan dalam kawasan Rebana dapat meningkatkan investasi di Kuningan, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Kuningan.
“Ini Rebana jadi peluang untuk membuka lapangan kerja, dengan masuknya Kuningan dalam Rebana kan harapannya investasi masuk. Mudah-mudahan investor ada dan bisa membuka lapangan kerja,” tutur Dudi.
Kabupaten Kuningan menjadi salah satu daerah yang diminta oleh Disnakertrans Provinsi Jawa Barat untuk menyiapkan calon tenaga kerja yang akan dilatih guna mendukung operasional pabrik BYD di Subang.
Selain Kabupaten Kuningan, sejumlah daerah lain yang masuk dalam kawasan Rebana juga diminta melakukan hal serupa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan mobil listrik asal Tiongkok tersebut.
“Itu beberapa waktu yang lalu Kepala UPTD, Plt Pelatihan Kuningan dipanggil Dinas Ketenagakerjaan Provinsi terkait dengan SDM para pencari kerja, pelatihan, terkait apa saja yang dibutuhkan. Terutama untuk perusahaan baru di Kabupaten Subang, BYD itu juga saya kira peluang. Mudah-mudahan bisa mengirimkan tenaga kerja ke sana,” tutur Dudi.
Dudi memaparkan, pabrik mobil listrik asal Cina tersebut membutuhkan sekarang 18.000 tenaga kerja. Menurutnya, tenaga kerja tersebut akan diambil dari daerah yang masuk kawasan Rebana.
“Butuh sekitar 18 ribu tenaga kerja. nanti ada pembagian untuk tenaga kerjanya, dari lokasi pabriknya berapa, daerah penyangga yang masuk kawasan Rebana berapa. Itu perusahaan dari Tiongkok yang memproduksi baterai listrik BYD,” ujar Dudi.