Jutaan Serangan Siber Melanda Website Pemkot Tasikmalaya

Posted on

Intensitas serangan siber terhadap aplikasi dan laman milik Pemkot Tasikmalaya ternyata cukup tinggi dan terjadi hampir setiap waktu.

Data tahun 2024 lalu, Diskominfo Kota Tasikmalaya mencatat, jumlah serangan siber yang melanda situs Pemkot Tasikmalaya hampir mencapai 55 juta serangan. Tepatnya sebanyak 54.968.034 kali serangan.

“Ya memang sebanyak itu serangan siber yang terjadi, itu terdata dalam aplikasi monitoring buatan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) yang kami terapkan,” kata Kepala Bidang Keamanan Informasi Persandian dan Statistik Diskominfo Pemkot Tasikmalaya, Yudi Wahyudi, Kamis (8/5/2025).

Upaya peretasan website pemerintah itu, kata Yudi, dilakukan dengan berbagai cara dan datang dari berbagai wilayah serta berbagai kepentingan. Mulai dari peretasan dari judi online, situs porno hingga yang sekedar upaya percobaan peretasan.

Tak heran jika patroli siber dilakukan Diskominfo setiap hari untuk mengimbangi intensitas serangan yang relatif tinggi.

“Ada serangan biasa, ada juga yang sampai critical, artinya yang membahayakan. Itu jumlahnya besar karena upaya percobaan pun tetap dihitung serangan siber. Salah input password misalnya itu sudah bisa dianggap serangan dan langsung diwaspadai,” kata Yudi.

Dari puluhan juta serangan siber itu, ada beberapa yang lolos dan berhasil masuk mengganggu beberapa website Pemkot Tasikmalaya. Serangan yang berhasil merusak itu semuanya berupa promosi judi online.

“Dari puluhan juta serangan itu, tahun lalu kami sempat terkena 5 kali. Sebanyak 5 website milik OPD disusupi promosi judi online. Tapi dalam hitungan hari berhasil kami pulihkan kembali,” kata Yudi.

Serangan siber itu datang dari berbagai wilayah, termasuk dari luar negeri. Jenisnya beragam mulai dari yang sederhana hingga cara yang sangat canggih. Misalnya malware, phishinh, ransomware, DDoS, SQL Injection dan lain-lain.

“Jenis dan metodenya macam-macam dan terus berkembang. Ini menjadi tantangan bagi kami, bagaimana membangun sistem keamanan yang tangguh,” kata Yudi.

Selain itu dia juga mengatakan terus berusaha meningkatkan kapasitas dan kemampuan para operator di setiap OPD. Pasalnya saat ini masih banyak operator atau pegawai yang belum menyadari tentang keamanan siber. Misalnya kebiasaan menuliskan password di layar monitor komputer.

“Penguatan SDM sangat penting, karena sebagian besar kebobolan data dan serangan siber diakibatkan faktor user. Misalnya password yang lemah. Menyimpan password sembarangan, di Kelurahan kan masih sering kita temukan menyimpan password di layar monitor,” kata Yudi.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar pelatihan kepada para operator tentang kewaspadaan keamanan siber.

“Minggu depan akan kami gelar bimbingan teknis tentang cyber security awareness, pesertanya semua operator di setiap OPD. Kami hadirkan tim ahli dari BSSN,” kata Yudi.