Jerit Pilu Istri Korban Penembakan KKB di Papua

Posted on

Jenazah Rahmat Hidayat (45), salah satu korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua tiba di rumah duka di Pasawahan, Purwakarta pada Kamis (5/6/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

Pantauan infoJabar, peti jenazah yang di bawah menggunakan mobil jenazah RSUD Bayu Asih langsung diangkat warga ke rumah duka. Sesampainya di rumah duka, istri korban langsung menangis histeris.

Ia meminta melihat peti lebih dekat. Namun bukannya mereda, tangisannya semakin menjadi-jadi.

Ia mencoba membuka peti mati. Tubuhnya terus meronta hingga terpaksa di giring lima warga ke dalam kamar. Selain itu, ketiga anak korban menangis histeris dan sejumlah saudara jatuh pingsan.

Atas permintaan keluarga, peti mati langsung dibongkar warga. Wewangian untuk jenazah tercium saat penutup peti dibuka. Jenazah korban langsung angkat untuk dimandikan kembali.

“Insyaallah untuk jenazah akan dimandikan lagi oleh keluarga. Sesuai tadi dicek, katanya bisa untuk dimandikan lagi. Iya, itu permintaan dari pihak keluarga sudah menyepakati semuanya dibuka petinya dicek apakah bisa dimandikan atau tidak, alhamdulillah bisa dilakukan sesuai dengan kebiasaan,” ujar Ketua RW 08 Fery Mahfudin, Jumat (06/06/2025).

Warga pun langsung menggelar pengajian dan mempersiapkan untuk proses memandikan jenazah. Rencananya jenazah akan dikebumikan pada Jumat (6/6/2025) siang.

Diketahui, Rahmat Hidayat (45) bersama saudaranya Saepudin (39) warga Desa Sukajadi, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwarkarta tengah mengerjakan pembangunan Gereja GKI Immanuel. Tiba-tiba dua pria bersenjata datang melintas dan melepaskan tembakan ke arah mereka.

Rahmat terkena tembakan di kepala hingga menembus mata kiri, sementara Saepudin tertembak di ketiak kiri dan mengenai lengan. Keduanya sempat berusaha melarikan diri, namun dikejar dan dieksekusi di lokasi.