Jajanan tradisional tak lepas dari zaman. Rasanya yang khas, aneka kue geblog di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tetap jadi jajanan primadona.
Seperti di depan Yogya Indramayu misalnya, dagangan kue geblog nyaris tak pernah sepi pembeli. Bahkan, geblog dengan aneka varian itu pun banyak diminati masyarakat.
Tak hanya kue geblog, pedagang kaki lima asal Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu itu pun menjajaki aneka kue lainnya. Seperti ketan gula merah, kue klepon dan lainnya.
“Macam-macam ada geblog boled (singkong), ketan, gaplek, geblog kocar kacir,” kata Rustinih (42) pelayan kue geblog, Senin (2/6/2025).
Umumnya, untuk setiap porsinya, pedagang menyajikan geblog ketan maupun singkong dengan tambahan serbuk gula merah dan parutan kelapa. Setiap porsinya biasanya berisi sekitar 4 potong geblog.
“Seporsi Rp6 ribu sampai Rp7 ribu kalau pakai ketan,” ujarnya.
Berbeda dengan geblog kocar-kacir, setiap porsinya, pedagang menambahkan sebuntal plastik kecil berisi gula merah cair. Tidak lupa dengan tambahan parutan kelapanya.
Setiap harinya, jualan kue geblog yang cukup hits di Indramayu ini buka dari pukul 10.00 WIB hingga sore hari. Di waktu tertentu, pedagang terlihat cukup sibuk melayani pembeli yang datang silih berganti.
Selain pembeli satuan, kue geblog yang cukup legendaris itu pun sering diserbu para jastiper.
“Seringnya habis. Yang kadang repot itu kalau ada pesanan banyak, kayak jastip,” ungkapnya.
Namun, menurut Rustinih dalam sehari hanya menghabiskan sekitar 20 sampai 30 kilogram saja. Untuk bahan utama geblog seperti singkong dan ketan.
“Itu campur, singkong sama ketan. Nggak tahu omsetnya berapa soalnya ini punya Kakak saya,” katanya.
Diceritakan Rustinih, kue geblog ini merupakan resep warisan turun temurun. Kabarnya penjualan kue geblog ini pun sudah ada sebelum Yogya Indramayu berdiri.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Sebelum ada Yogya juga sudah jualan. Kalau saya baru 5 tahun bantu Kakak,” pungkasnya.
Rasanya yang manis dan kenyal membuat geblog depan Yogya ini cukup laris. Bahkan banyak pembeli yang sengaja mampir meskipun tidak memahami pasti jenis geblognya.
“Biasanya beli lewat jastiper. Sekarang lagi ke sini jadi sekalian mampir. Tapi tadi bingung nama geblognya ada yang pakai gula cair ada yang serbuk,” kata seorang pembeli, Lia (34) kepada infoJabar.