Pelatih Barcelona, Hansi Flick, melontarkan protes keras terkait jadwal pertandingan timnya akhir pekan ini. Ia menilai penjadwalan laga kontra Celta Vigo terlalu mepet dengan laga Liga Champions yang baru saja dijalani skuad Blaugrana.
Mengutip infoSport, Barcelona baru saja memastikan langkah ke semifinal Liga Champions usai mengalahkan Borussia Dortmund di Signal Iduna Park pada Selasa (15/4) malam waktu setempat atau Rabu (16/4) dini hari WIB. Namun, hanya berselang empat hari, mereka dijadwalkan kembali bermain di ajang LaLiga Spanyol, menghadapi Celta Vigo pada Sabtu (19/4) malam WIB atau pukul 15.15 waktu setempat di kandang sendiri.
Jika berhasil menang atas Celta Vigo, Barcelona berpeluang memperlebar selisih poin menjadi empat dari Real Madrid, yang baru akan bertanding sehari setelahnya. Namun, Flick menyayangkan minimnya waktu pemulihan fisik bagi para pemainnya.
Pelatih asal Jerman itu menjelaskan bahwa timnya baru bisa tiba kembali di Barcelona pada Rabu dini hari dan baru beristirahat sekitar pukul 05.00 pagi. Akibatnya, sesi latihan keesokan harinya dibatalkan demi memberi waktu pemulihan.
“Setiap liga melindungi klub-klubnya, terutama ketika mereka akan main di semifinal Liga Champions. Gila betul, kami tidak punya waktu istirahat sama sekali,” ujar Flick, dikutip dari ESPN.
Flick menyayangkan keputusan LaLiga yang menjadwalkan laga Barcelona pada jam tidak lazim. Ia membandingkan dengan kompetisi lain seperti Bundesliga dan Premier League, yang menurutnya lebih mengutamakan kepentingan klub ketika bermain di kompetisi Eropa.
“Menurut saya, orang-orang itu bertanggung jawab atas jadwal – saya ingin membicarakan ini dengan mereka… saya tidak mencari-cari alasan atau mengeluh. Saya senang kami tidak bermain jam 2 siang lawan Valladolid hari Minggu.”
“Tapi, kenapa kami tidak bisa bermain jam 6 sore seperti biasanya? Tolong kasih satu alasan saja. Bagi saya, ini konyol dan bisa berdampak pada sepakbola Spanyol. Tim-tim lain di Eropa diuntungkan.”
Flick menegaskan bahwa penjadwalan seperti ini dapat memengaruhi performa pemain dan menurunkan daya saing klub-klub Spanyol di level Eropa.
“Saya tidak bisa berkata-kata karena situasinya sukar dipercaya. Di Bundesliga atau Premier League, mereka melindungi klub. LaLiga tidak paham apa dampak dari datang telat untuk para pemain.”
Baca selengkapnya di .