Bulan Muharram telah tiba. Hari ini, Jumat (27 Juni 2025), menandai awal tahun baru Islam 1447 Hijriah. Muharram bukan sekadar bulan pembuka dalam kalender Hijriah, tetapi juga bulan yang penuh keberkahan dan keutamaan dalam ajaran Islam. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan di bulan ini adalah puasa sunah.
Rasulullah SAW bahkan menyatakan bahwa puasa paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Muharram. Hal ini menunjukkan betapa mulianya bulan ini di sisi Allah SWT, bahkan hingga disebut sebagai Syahrullah atau “Bulan Allah”.
Muharram bukan hanya menandai awal tahun baru Hijriah, tetapi juga menyimpan berbagai momen sejarah penting. Salah satunya adalah kisah keselamatan Nabi Musa AS dari kejaran Firaun. Peristiwa ini menjadi latar belakang disyariatkannya puasa Asyura, yang jatuh pada 10 Muharram.
Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu bulan Muharram.”
(HR. Muslim)
Bulan ini juga merupakan momentum bagi umat Islam untuk memperbanyak amalan, termasuk dengan menjalankan puasa sunah.
Ada beberapa jenis puasa sunah yang bisa diamalkan sepanjang bulan Muharram. Berikut daftar lengkapnya:
1. Puasa 1 Muharram
Dilakukan pada hari pertama Muharram sebagai pembuka tahun baru Islam dengan amalan baik.
2. Puasa Tasu’a (9 Muharram)
Disunahkan agar berbeda dengan praktik puasa kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada 10 Muharram. Rasulullah SAW menganjurkan berpuasa sehari sebelumnya, yakni 9 Muharram.
3. Puasa Asyura (10 Muharram)
Merupakan puncak puasa sunah di bulan ini. Rasulullah SAW sangat menganjurkan puasa Asyura sebagai bentuk syukur atas kemenangan Nabi Musa AS dari Firaun.
4. Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram)
Puasa pada pertengahan bulan Hijriah, termasuk Muharram, juga merupakan sunah yang banyak dianjurkan karena pahalanya besar.
5. Puasa Senin dan Kamis
Puasa rutin mingguan ini tetap bisa dilakukan di bulan Muharram dan memiliki keutamaan tersendiri.
6. Puasa Nabi Daud
Ibadah puasa dengan pola selang-seling sehari puasa, sehari tidak. Ini adalah puasa sunah yang paling disukai Allah.
Berikut adalah jadwal lengkap puasa sunah di bulan Muharram 1447 Hijriah yang jatuh pada tahun 2025:
Puasa 1 Muharram: Jumat, 27 Juni 2025
Puasa Tasu’a (9 Muharram): Sabtu, 5 Juli 2025
Puasa Asyura (10 Muharram): Minggu, 6 Juli 2025
Puasa Senin: 30 Juni, 7 Juli, 14 Juli, dan 21 Juli 2025
Puasa Kamis: 3 Juli, 10 Juli, 17 Juli, dan 24 Juli 2025
Puasa Ayyamul Bidh (13-15 Muharram): 9, 10, dan 11 Juli 2025
Puasa Nabi Daud: Bisa dimulai dari 1 Muharram (27 Juni) atau hari lainnya secara selang-seling
Untuk menyempurnakan ibadah, setiap puasa sunah dimulai dengan niat yang sesuai. Berikut ini bacaan niat puasa untuk masing-masing jenis puasa sunah di bulan Muharram:
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin’an adâ’i sunnatit Tasû’â lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta’âlâ.
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta’âlâ.
Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta’âlâ.
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيضِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ayyaamil biidh sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Aku niat puasa ayyamul bidh, sunah karena Allah Ta’ala.
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma dâwuda lillahi ta’âlâ
Artinya: Saya berniat puasa Dawud, sunnah karena Allah ta’ala.
Menjalankan puasa sunah di bulan Muharram bukan hanya bentuk ibadah yang mendatangkan pahala, tetapi juga sebagai wujud syukur atas nikmat dan keselamatan yang Allah berikan. Momentum awal tahun Hijriah ini bisa menjadi titik tolak untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal kebaikan.
Dengan mengetahui jadwal dan jenis-jenis puasa sunah yang dianjurkan, kita bisa lebih siap menyambut keberkahan bulan Allah ini. Semoga segala ibadah yang kita lakukan di bulan Muharram diterima oleh Allah SWT dan menjadi awal tahun yang penuh keberkahan.
Semoga bermanfaat.