Jabar Hari Ini: Pesawat Mendarat Darurat di Karawang

Posted on

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (21/11/2025). Mulai dari insiden jatuhnya pesawat Cessna di tengah sawah Karawang, hingga satu orang tewas akibat tabrakan beruntun di Tol Cipali. Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

Sebuah pesawat jenis GA28 Airplane tahun 2004 milik PT Wise Air dilaporkan mengalami insiden pendaratan darurat di area persawahan Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Pesawat tersebut jatuh di tengah lahan sawah setelah mengalami gangguan teknis. Lima orang awak yang berada di dalam pesawat berhasil selamat. Mereka langsung mendapatkan pemeriksaan oleh tim medis setempat. Tidak ada luka serius yang dilaporkan.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan bahwa pesawat lepas landas dari Bandara Budiharto, Tangerang, dengan tujuan Bandara Cakrabuana, Cirebon.

“Diduga akibat technical error berupa loss power kemudian Pesawat mendarat darurat sekitar pukul 14.20 WIB di pesawahan Dusun Waluya, Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang,” kata Hendra dalam keterangan yang diterima infoJabar.

Menurut Hendra, pesawat mendarat darurat sekitar pukul 14.20 WIB di persawahan Dusun Waluya, Desa Kertawaluya. “Kami sudah cek TKP dan memasang garis Polisi. Dokes Polres Karawang sudah memeriksa kesehatan seluruh awak Pesawat. Semua awak pesawat dalam keadaan sehat,” tambah Hendra.

Sementara, Bupati Karawang Aep Syaepuloh turun ke lokasi pesawat jatuh di Desa Kertamulya, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang. Dia datang untuk memastikan penanganan kecalakaan tersebut berjalan maksimal.

Aep menjelaskan, kelima awak diketahui selamat tanpa luka serius, “Ada 5 awak tadi saya sempat ngobrol, semuanya Alhamdulillah selamat, hanya luka ringan saja. Tadi langsung dievakuasi ke kantor desa, kemudian dilarikan ke Puskesmas,” kata dia.

Aep memastikan, penanganan pasca jatuhnya pesawat akan disegerakan, sebab lahan tempat jatuhnya pesawat merupakan lahan yang sedang dimatangkan untuk ditanami padi. “Evakuasi disegerakan yah, tadi saya koordinasi, BPBD, dengan Polres dan Kodim, katanya bisa disegerakan, karena ini lahan sawah yang sedang proses pematangan untuk ditanami padi,” ungkapnya.

Gempa berkekuatan magnitudo (M) 2,3 mengguncang wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (21/11/2025) pagi. Dari hasil analisis BMKG, episenter terletak pada koordinat 6.8 LS dan 107.64 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 km Timur Laut Kota Cimahi, Jawa Barat pada kedalaman 6 km.

Dampak gempa bumi berdasarkan laporan dari masyarakat dirasakan di wilayah Lembang, Cihideung, Parongpong hingga Dago Kota Bandung dengan Skala Intensitas II – III MMI. Hingga pukul 09:58 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

BMKG menyebut dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi di Cimahi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif. “Bukan (dari aktivitas Sesar Lembang),” kata Direktur Gempa dan Tsunami pada BMKG, Daryono saat dikonfirmasi, Jumat (21/11/2025).

Berdasarkan laporan BPBD Bandung Barat, gempa tersebut tak menimbulkan dampak kerusakan apapun. Berdasarkan hasil assessment, warga hanya melaporkan soal getaran yang terasa akibat gempa tersebut.

“Kita tidak terima laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut. Hasil assessment ke lapangan juga tidak ada dampak apa-apa akibat gempa. Warga cuma merasakan getaran kecil, seperti truk lewat,” kata Kepala Pelaksana BPBD KBB, Asep Sehabudin.

Asep mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan resmi dari BMKG terkait sumber gempa tersebut. Kendati tak berdampak, namun masyarakat diminta tetap waspada akan potensi bencana seperti gempa yang terjadi secara tiba-tiba.

“Belum ada laporan apakah itu Sesar Lembang atau bukan. Kita intinya minta tetap waspada potensi gempa yang terjadi tiba-tiba dan potensi bencana lainnya,” ucap Asep.

Sebanyak 12 orang yang diduga merupakan pelaku perusakan sejumlah mobil di Jalan Raya Kolonel Masturi, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya tertangkap.

Peristiwa perusakan mobil tersebut terjadi pada Minggu (16/11/2025) malam. Para pelaku merusak mobil menggunakan balok kayu yang dipukulkan ke body kendaraan saat mereka berpapasan di jalan raya.

“Sudah diamankan sebanyak 12 orang, 4 orang masih di bawah umur. Kebanyakan memang masih remaja,” kata Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat saat dikonfirmasi, Jumat (21/11/2025).

Gofur mengatakan, saat ini para terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan. Belum diketahui juga motif mereka melakukan aksi perusakan itu dan apakah para terduga pelaku terafiliasi dengan kelompok motor tertentu atau tidak. “Saat ini semuanya masih dalam pemeriksaan, masih didalami terkait motifnya karena apa. Nanti akan kami sampaikan perkembangan pemeriksaan,” kata Gofur.

Seperti keterangan yang dicantumkan di banyak akun media sosial, aksi perusakan itu terjadi saat korban melaju di Jalan Kolonel Masturi dari arah Lembang menuju Cimahi. Setibanya di lokasi kejadian, mereka berpapasan dengan kelompok bermotor yang berjalan beriringan.

“Dari arah berlawanan itu datang beberapa orang naik sepeda motor, kemudian mengacung-acungkan senjata seperti balok. Lalu balok itu dipukulkan ke mobil korban yang melintas. Karena kaget, korban lalu sempat menepi,” kata Gofur.

Kendati terduga pelaku sudah diamankan, namun korban belum membuat laporan resmi. Pihaknya mengimbau agar korban segera membuat laporan resmi terkait aksi perusakan tersebut. “Sampai saat ini memang belum membuat laporan ya, tapi sejak kejadian ini viral dan sampai terduga pelaku diamankan, kami sudah imbau korban membuat laporan resmi,” kata Gofur.

Aksi penyelamatan satwa kembali dilakukan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan. Kali ini satwa yang selamatkan adalah seekor kucing peliharaan yang terjebak di atap plafon salah satu rumah warga di Kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan.

Kepala UPT Damkar Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusuma memaparkan, bahwa kucing yang terjebak di atap tersebut merupakan kucing peliharaan yang baru milik Rima (21), kucing tersebut baru dipelihara oleh Rima sehari sebelumnya. Namun, saat ditinggal tidur malam, pagi harinya, saat ingin memberi makan, Rima tidak menemukan kucing miliknya. Setelah dicari, ternyata kucing tersebut berada di atap plafon rumah.

“Kucing itu baru datang ke rumah satu hari, dapat pemberian dari teman. Nah ketika ditinggal tidur semalam pas pagi-pagi mau dikasih makan tidak ada. Tahu-tahu ada suara di atap plafon rumah model zaman dulu dengan tinggi atap 2.5 meter,” tutur Arga. Jumat (11/11/2025).

Karena saat itu di rumah tidak ada laki-laki, ditambah kucing yang tidak mau turun, akhirnya Rima memutuskan untuk meminta bantuan Damkar Kabupaten Kuningan untuk mengevakuasi kucing tersebut. Arga menduga, kucing tersebut memang sengaja naik ke atap plafon, namun, tidak bisa turun kembali.

“Karena nggak cowok di sananya, perempuan semua. Jadi minta bantuan Damkar. Kucing baru kenal lingkungan situ, mungkin karena belum hafal medan lingkungannya. Jadi nggak bisa turun. Usia kucingnya sudah dewasa sekitar satu tahunan,” tutur Arga.

Rima sendiri melaporkan tentang kucingnya yang terjebak di atap plafon rumah pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 07.40 WIB. Mendapatkan laporan tersebut, Damkar Kuningan langsung menerjunkan 4 anggotanya ke lokasi kejadian. Menurut Arga, meskipun tidak ada kesulitan selama proses evakuasi berlangsung, namun, tim Damkar harus tetap hati-hati, apalagi rumah tersebut merupakan rumah tua dengan kondisi atap rumah yang rentan rapuh.

“Kesulitan nggak ada. Cuman anggota kan harus naik ke atap. Di atapnya hati-hati saja karena itu bangunan tua. Takutnya ada material yang tidak kuat gitu. Tapi yah alhamdulillah kucing masih bisa terjangkau. Penangananya sekitar 30 menit selesai sekitar pukul 08.48 WIB,” tutur Arga.

Lewat kejadian tersebut, Arga menghimbau agar masyarakat yang baru pertama kali memelihara kucing untuk menyediakan kandang dan selalu memantau gerak-geriknya.

“Kalau kucing baru datang ke lingkungan baru. Misalkan dipelihara baiknya dikasih kandang dulu. Jangan dulu langsung dilepas walaupun di dalam rumah. Karena biasanya kucing itu walaupun hewan jinak, tapi di tempat baru itu mereka belum hafal. Karena untuk kasus kucing terjebak itu sering juga, ” pungkas Arga.

Kecelakaan beruntun kembali terjadi di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jumat (21/11/2025) dini hari. Insiden yang melibatkan dua truk dan satu minibus itu berlangsung di Kilometer 90B arah Cirebon-Jakarta sekitar pukul 03.45 WIB, menewaskan satu orang dan melukai satu lainnya.

Menurut Kanit PJR Tol Cipali, Iptu Kuswanto, kecelakaan bermula saat ketiga kendaraan melaju dalam satu arah di Jalur B. Di tengah perjalanan, pengemudi minibus diduga gagal mengantisipasi kecepatan kendaraan di depannya.

“Kendaraan toyota avanza berpenumpang 2 orang datang dari arah Cirebon menuju arah Jakarta menggunakan lajur 2 pada saat melintas km 90 B diduga pengemudi kurang antisipasi dan tidak jaga jarak aman sehingga menabrak belakang kendaraan jenis truck yang tidak diketahui identitasnya (melarikan diri),” ujar Kuswanto melalui pesan elektronik.

Benturan pertama itu membuat minibus tersendat di lajur, sebelum kemudian dihantam truk dari arah belakang. Dampaknya, bagian depan dan belakang minibus ringsek sekaligus. “Kemudian kendaraan toyota avanza tersebut tertabrak belakang kendaraan truck tronton box yang di kemudikan oleh sodara apris bermuatan sarden yang melaju dari arah yang sama,” kata Kuswanto.

Akibatnya, seorang penumpang minibus bernama Tukijo (66), warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sementara sopir minibus mengalami luka ringan dan satu penumpang lainnya selamat.

“Penumpang minibus meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, satu orang luka. Posisi akhir kendaraan avanza normal di lajur 2 menghadap ke timur dan kendaraan hino Truck tronton box normal di bahu luar menghadap ke barat,” pungkas Kuswanto.

Di Instalasi Gawat Darurat RS Abdul Radjak Purwakarta, suasana pagi itu masih terasa muram. Sutio, satu-satunya penumpang yang selamat, mencoba mengingat kembali situasi sebelum kecelakaan. Ia mengaku sedang tidur ketika kendaraan mereka melaju dari Wonogiri menuju Jakarta usai pulang kampung.

“Dari Wonogiri ke Jakarta, kurang ngerti tau-tau tabrak belakang saya lagi tidur. Di mobil bertiga yang di bawa ke belakang (korban tewas) penumpang juga sama kayak saya,” tuturnya pelan.

Saat ini, korban meninggal dan korban luka masih berada di RS Abdul Radjak Purwakarta. Sementara bangkai kendaraan telah dievakuasi ke tempat penyimpanan di KM 92 wilayah Subang. Proses penyelidikan kecelakaan ditangani Unit Laka Lantas Polres Subang untuk mengungkap penyebab pasti dan mengidentifikasi truk yang melarikan diri setelah benturan pertama.

Pesawat Mendarat Darurat di Karawang

Gempa M 2,3 Guncang Cimahi

12 Perusak Mobil di Lembang Ditangkap

Damkar Kuningan Selamatkan Kucing Yang Terjebak di Atap Plafon Rumah

Tabrakan Beruntun di Cipali, Satu Orang Tewas

Aksi penyelamatan satwa kembali dilakukan oleh petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kuningan. Kali ini satwa yang selamatkan adalah seekor kucing peliharaan yang terjebak di atap plafon salah satu rumah warga di Kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan.

Kepala UPT Damkar Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusuma memaparkan, bahwa kucing yang terjebak di atap tersebut merupakan kucing peliharaan yang baru milik Rima (21), kucing tersebut baru dipelihara oleh Rima sehari sebelumnya. Namun, saat ditinggal tidur malam, pagi harinya, saat ingin memberi makan, Rima tidak menemukan kucing miliknya. Setelah dicari, ternyata kucing tersebut berada di atap plafon rumah.

“Kucing itu baru datang ke rumah satu hari, dapat pemberian dari teman. Nah ketika ditinggal tidur semalam pas pagi-pagi mau dikasih makan tidak ada. Tahu-tahu ada suara di atap plafon rumah model zaman dulu dengan tinggi atap 2.5 meter,” tutur Arga. Jumat (11/11/2025).

Karena saat itu di rumah tidak ada laki-laki, ditambah kucing yang tidak mau turun, akhirnya Rima memutuskan untuk meminta bantuan Damkar Kabupaten Kuningan untuk mengevakuasi kucing tersebut. Arga menduga, kucing tersebut memang sengaja naik ke atap plafon, namun, tidak bisa turun kembali.

“Karena nggak cowok di sananya, perempuan semua. Jadi minta bantuan Damkar. Kucing baru kenal lingkungan situ, mungkin karena belum hafal medan lingkungannya. Jadi nggak bisa turun. Usia kucingnya sudah dewasa sekitar satu tahunan,” tutur Arga.

Rima sendiri melaporkan tentang kucingnya yang terjebak di atap plafon rumah pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 07.40 WIB. Mendapatkan laporan tersebut, Damkar Kuningan langsung menerjunkan 4 anggotanya ke lokasi kejadian. Menurut Arga, meskipun tidak ada kesulitan selama proses evakuasi berlangsung, namun, tim Damkar harus tetap hati-hati, apalagi rumah tersebut merupakan rumah tua dengan kondisi atap rumah yang rentan rapuh.

“Kesulitan nggak ada. Cuman anggota kan harus naik ke atap. Di atapnya hati-hati saja karena itu bangunan tua. Takutnya ada material yang tidak kuat gitu. Tapi yah alhamdulillah kucing masih bisa terjangkau. Penangananya sekitar 30 menit selesai sekitar pukul 08.48 WIB,” tutur Arga.

Lewat kejadian tersebut, Arga menghimbau agar masyarakat yang baru pertama kali memelihara kucing untuk menyediakan kandang dan selalu memantau gerak-geriknya.

“Kalau kucing baru datang ke lingkungan baru. Misalkan dipelihara baiknya dikasih kandang dulu. Jangan dulu langsung dilepas walaupun di dalam rumah. Karena biasanya kucing itu walaupun hewan jinak, tapi di tempat baru itu mereka belum hafal. Karena untuk kasus kucing terjebak itu sering juga, ” pungkas Arga.

Kecelakaan beruntun kembali terjadi di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Jumat (21/11/2025) dini hari. Insiden yang melibatkan dua truk dan satu minibus itu berlangsung di Kilometer 90B arah Cirebon-Jakarta sekitar pukul 03.45 WIB, menewaskan satu orang dan melukai satu lainnya.

Menurut Kanit PJR Tol Cipali, Iptu Kuswanto, kecelakaan bermula saat ketiga kendaraan melaju dalam satu arah di Jalur B. Di tengah perjalanan, pengemudi minibus diduga gagal mengantisipasi kecepatan kendaraan di depannya.

“Kendaraan toyota avanza berpenumpang 2 orang datang dari arah Cirebon menuju arah Jakarta menggunakan lajur 2 pada saat melintas km 90 B diduga pengemudi kurang antisipasi dan tidak jaga jarak aman sehingga menabrak belakang kendaraan jenis truck yang tidak diketahui identitasnya (melarikan diri),” ujar Kuswanto melalui pesan elektronik.

Benturan pertama itu membuat minibus tersendat di lajur, sebelum kemudian dihantam truk dari arah belakang. Dampaknya, bagian depan dan belakang minibus ringsek sekaligus. “Kemudian kendaraan toyota avanza tersebut tertabrak belakang kendaraan truck tronton box yang di kemudikan oleh sodara apris bermuatan sarden yang melaju dari arah yang sama,” kata Kuswanto.

Akibatnya, seorang penumpang minibus bernama Tukijo (66), warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sementara sopir minibus mengalami luka ringan dan satu penumpang lainnya selamat.

“Penumpang minibus meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit, satu orang luka. Posisi akhir kendaraan avanza normal di lajur 2 menghadap ke timur dan kendaraan hino Truck tronton box normal di bahu luar menghadap ke barat,” pungkas Kuswanto.

Di Instalasi Gawat Darurat RS Abdul Radjak Purwakarta, suasana pagi itu masih terasa muram. Sutio, satu-satunya penumpang yang selamat, mencoba mengingat kembali situasi sebelum kecelakaan. Ia mengaku sedang tidur ketika kendaraan mereka melaju dari Wonogiri menuju Jakarta usai pulang kampung.

“Dari Wonogiri ke Jakarta, kurang ngerti tau-tau tabrak belakang saya lagi tidur. Di mobil bertiga yang di bawa ke belakang (korban tewas) penumpang juga sama kayak saya,” tuturnya pelan.

Saat ini, korban meninggal dan korban luka masih berada di RS Abdul Radjak Purwakarta. Sementara bangkai kendaraan telah dievakuasi ke tempat penyimpanan di KM 92 wilayah Subang. Proses penyelidikan kecelakaan ditangani Unit Laka Lantas Polres Subang untuk mengungkap penyebab pasti dan mengidentifikasi truk yang melarikan diri setelah benturan pertama.

Damkar Kuningan Selamatkan Kucing Yang Terjebak di Atap Plafon Rumah

Tabrakan Beruntun di Cipali, Satu Orang Tewas